KoranNTB.com – Komunitas membaca bernama Buku Ini Aku Pinjam (BIAP) di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat diminta dibubarkan oleh Dinas Pertamanan Kota Mataram. Hal tersebut lantaran komunitas itu belum mengantongi izin.

Padahal, Komunitas BIAP telah tiga tahun berdiri dan mendirikan lapak di Taman Sangkareang Kota Mataram. Di sana, masyarakat dapat membaca buku secara gratis. Bahkan, anggota komunitas secara sukarela mengajarkan para pengamen cilik belajar membaca.

Petugas Pertamanan Kota Mataram pada Jumat malam, 5 April 2019, mendatangi lapak membaca dan secara paksa meminta lapak tersebut ditutup dengan alasan tidak kantongi izin dan mengganggu ketertiban umum. Para anggota BIAP dengan berat hati menutup lapak mereka. Padahal, komunitas tersebut hanya beroperasi pada Senin, Rabu dan Jumat.

Penggagas Komunitas BIAP, Eka Fitriani, mengatakan baru mengetahui jika kegiatan sosial tersebut harus dengan izin formal. Karena tahun sebelumnya, izin dapat diperoleh hanya dengan berkomunikasi melalui telepon.

“Padahal dulu kan memang secara lisan gitu ditelepon nggak pernah minta izin,” ujarnya, Senin, 8 April 2019.

Dia juga mengatakan tidak ada penyitaan buku saat petugas meminta lapak mereka ditutup. Namun, dia tetap menyayangkan tindakan positif untuk meningkatkan minat baca masyarakat, justru dibubarkan.

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pertamanan Kota Mataram M Kemal Islam, mengatakan insiden penutupan lapak baca tersebut hanya kesalahpahaman.

“Temen-temen itu cepat sekali mengambil kesimpulan yang keliru, jadi kan saya pemerintah kota tidak pernah melarang terhadap kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan seperti itu bahkan kita dukung,” ungkapnya.

Kemal mengatakan tidak ada maksud untuk mengusir komunitas baca. Dia bermaksud agar komunitas tersebut segera mengurus izin dan akan dibantu untuk mempercepat keluarnya izin.

“Padahal saya ingin ketemu sama teman-teman komunitas ini untuk sekaligus membantu mengeluarkan izinnya,” jelasnya.

Diketahui, Komunitas BIAP dibentuk oleh wartawan di Mataram untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Beberapa lama berdiri, para mahasiswa juga bergabung menjadi anggota. (red/2)