koranntb.com – Ratusan tokoh multi etnis di Nusa Tenggara Barat (NTB) bersilaturahmi dengan Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno. Silaturahmi digelar di Restoran Ujung Landasan, Kecamatan Gerung, Lombok Barat, Selasa, 9 April 2019.

Pertemuan dengan para tokoh multi etnis itu adalah upaya Sandiaga untuk memperat tali silaturahmi dan kekerabatan. Bahkan, ulama yang hadir tidak hanya pendukung Prabowo-Sandi semata, tetapi juga pendukung Jokowi-Amin. Hal tersebut karena pertemuan Sandi murni karena ingin bersilaturahmi tanpa muatan kampanye.

Kegiatan temu tokoh multi etnis tersebut dikawal Front Pembela Islam (FPI) dengan penanggungjawab Habib Harun dan personel kepolisian.

Sandiaga Uno datang sekitar pukul 14.30 Wita, dengan disambut ratusan warga yang antusias menunggunya sejak tadi. Bahkan, untuk mencapai lokasi silaturahmi, Sandi harus melewati ratusan warga yang ingin bersalaman dengannya.

“Kita doakan para tuan guru, tokoh budaya, tokoh masyarakat mendapat kesehatan dari Allah SWT,” ujarnya.

“Mari kita sambut Bapak Haji Bambang Kristiono, Caleg DPR RI dari Partai Gerindra dengan Nomor Urut 1 untuk Dapil NTB 2,” ungkap Sandi.

Sandiaga Uno juga menyinggung soal bantuan jaminan hidup pada masyarakat korban gempa di NTB. Banyak masyarakat belum mendapat dana jaminan hidup yang telah dijanjikan pemerintah.

“Jaminan hidup sudah terealisasi semua belum? Sudah adil semua belum? Sudah sejahtera semua belum,” tanya Sandi pada warga. Dengan kompak warga mengatakan ‘belum’.

Sandi juga mengungkap bahwa warga Lombok seperti saudara kandungnya sendiri. Dia yakin pada Pemilu 2019, dukungan warga Lombok akan mengalir untuk Prabowo-Sandi.

Haji Bambang Kristiono atau HBK selaku penanggung jawab acara tersebut, mengatakan Sandi bersilaturahmi dengan ulama sebelum agendanya di Lombok City Center (LCC) dalam acara bertajuk Lombok Young Entrepreneur Summit (YES) 2019, atau pembekalan terhadap milenial dalam entrepreneur.

HBK sengaja menyeting acara silaturahmi dengan para tokoh di luar acara Lombok Yes 2019, untuk menghormati ulama. Karena, bisa dibayangkan jika ulama bertemu Sandi di LCC, maka tentunya akan berdesakan dengan massa yang membludak sejak pagi tadi.

“Saya ingin para tokoh agama itu ditempatkan pada posisi yang baik dan nyaman. Pikiran saya keselamatan, kenyamanan dan keamanan orang tua kita adalah jadi pertaruhannya, sehingga tidak layak jika disamakan antara pertemuan tokoh dengan generasi milenial di satu tempat yang sama,” ujar HBK yang juga HBK yang juga Caleg DPR RI dari Partai Gerindra dengan Nomor Urut 1 untuk Dapil NTB 2 (Pulau Lombok).

HBK mengucapkan terimakasih pada masyarakat yang jauh-jauh datang untuk menemui Sandiaga Uno.

“Terimakasih untuk bapak ibu yang telah datang untuk menemui Bapak Wakil Presiden Sandiaga Uno,” ucapnya.

Sementara Ketua Panitia Lombok YES 2019, Nauvar Farinduan, mengatakan kedatangan Sandi di Lombok merupakan langkah  Sandiaga Uno untuk membuang sekat akibat panasnya ekskalasi Pilpres akhir-akhir ini. Oleh karena itu, tokoh agama yang diundang itu tidak hanya pendukung Prabowo-Sandi namun dari pendukung paslon lainnya.

“Pilihan politik kita boleh beda, tapi jangan sampai pecah persaudaraan gara-gara pilihan politik. Ingat kita ini satu bangsa dan warga NTB, sehingga tidak boleh ada perpecahan akibat pertarungan lima tahunan kali ini,” ujar Farin sapaan akrabnya. (red)