KoranNTB.com – Ustadz Abdul Somad (UAS) mendukung Prabowo Subianto menjadi presiden. Hal tersebut terungkap dalam dialognya bersama Prabowo kemarin.

Menanggapi itu, pendiri Lingkar Survei Indonesia (LSI), Denny JA, menilai dukungan UAS ke Prabowo tidak bisa mempengaruhi suara. Dia menilai pengaruh ulama pada individu untuk kepentingan agama sangat besar, tapi tidak pada pengaruh ulama untuk kepentingan politik.

Analisanya tersebut berdasarkan perhitungan sejak pemilu 1999 dulu, di mana partai yang sebagian besar berafiliasi dengan ulama seperti PKS, PPP, PAN, PKB dan PBB tidak memperoleh suara signifikan.

Dia mencontohkan PDIP yang justru dianggap partai “penista agama” dan “partai pendukung komunis” justru memperoleh elektabilitas tinggi dalam beberapa survei.

“Itu sebabnya saya menyatakan pengaruh dukungan Ustaz Somad kepada Prabowo jika hitungannya efek elektoral, ia too little, too late,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat, 12 April 2019.

Dia mengatakan dukungan UAS sudah terlambat, karena situasi pemilih sudah terbentuk atau terpola. Artinya, sebelum UAS tampil memberikan dukungan, mayoritas 85 persen dari pendengarnya memang sudah ada di kubu Prabowo.

“Dukungan Somad hanya mengonfirmasi saja. Tanpa dukungan terbuka dari Somad pun, mereka memang sudah di Prabowo,” terang Denny.

Di sisi lain sekitar 15 persen pendengar imbauan UAS adalah pendukung Jokowi. Namun, soal pilihan politik mereka tidak dapat beralih meskipun UAS secara terang mendukung Prabowo.

Denny menilai model asosiasi dukungan UAS pada Prabowo  sebagai bentuk endorsement atau dukungan terbuka. Dalam dunia konsultan politik itu disebut soft selling, bukan hard selling. Beda halnya ketika pengaruhnya UAS menjadi cawapres Prabowo. (red/7)