Sampah Menumpuk di Pantai dan Sungai, ke mana Program Zero Waste NTB?
KoranNTB.com – Pantai di Labuhan Haji, Lombok Timur dan sungai di samping perumahan DPRD NTB, Kota Mataram dipenuhi tumpukan sampah. Kondisi ini semakin memperburuk citra wisata di NTB.
Ironisnya, tumpukan sampah itu di sela kampanye Gubernur NTB, Zulkieflimasyah tentang Program Zero Waste atau tanpa sampah di NTB, di sela program ekspor pelajar.
Kampanye zero waste tampaknya belum sungguh-sungguh dijalankan. Masih banyak masalah dasar khususnya pada kesadaran masyarakat yang butuh sosialisasi atau pembinaan.
Sejak digaungkan kampanye tanpa sampah pada Januari lalu, pemerintah daerah tengah sibuk menggodok Ranperda atau rancangan peraturan daerah tentang zero waste, namun hingga kini belum diketahui pasti perkembangan regulasi tersebut.
Kebijakan bekerja sama dengan sektor industri semisal retail modern untuk tidak menyediakan kantong plastik terhadap konsumen, tampaknya hanya berlaku beberapa pekan. Selebihnya masyarakat masih ngotot untuk berbelanja menggunakan plastik.
Memang, yang paling utama dari program tersebut adalah menyadari pentingnya kebersihan lingkungan pada masyarakat. Namun langkah tersebut belum dijalankan pemerintah daerah kabupaten/kota secara efektif, padahal model pendekatan tersebut sangat penting dan pemerintah kabupaten/kota memiliki andil terlaksana program itu.
Tapi, jangan salahkan gubernur meskipun sedikit lamban, karena sejak awal program itu digodok, Gubernur NTB getol mengawasi tumpukan sampah. Terbukti saat dia mengkritisi Bupati Sumbawa Husni Djibril dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi NTB melalui Facebook karena perjalanannya melalui jalan Kebayan, Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa terusik akibat tumpukan sampah di tepi jalan. Gubernur pun menepi kendaraan dan turun berswafoto di dekat tumpukan sampah. Selanjutnya foto tersebut diunggah di Facebook. Sehari kemudian, sampah di sana bersih.
Kini masyarakat NTB masih hanya dapat bermimpi tentang pariwisata yang bersih di NTB. Jika program tersebut hanya sebatas “macan kertas”, maka jangan harap mimpi Jokowi untuk menjadikan NTB sebagai Bali kedua dapat tercapai, seperti yang diutarakan saat kunjungi KEK Mandalika bulan kemarin. (red/3)