KoranNTB.com – Tokoh Pemuda Pulau Lombok,  Taupik Hidayat mengatakan tingkat berdemokrasi masyarakat NTB sangat baik, ini terbukti dengan terpilihnya Zulkiflimansyah sebagai Gubernur NTB. Padahal kata dia, jika kalkulasi matematis tidak mungkin bisa mengalahkan putra terbaik dari Lombok, karena penduduk Pulau Lombok jauh lebih besar dibandingkan dengan penduduk Pulau Sumbawa, namun katanya, masyarakat NTB menunjukkan kelasnya sebagai masyarakat yang sadar berdemokrasi, sehingga pasangan Zul-Rohmi terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur NTB periode 2018 -2023.

Menilik dari hal tersebut dengan mengambil spiritnya, Taufik menyoroti hiruk-pikuk pengisian jabatan Sekda NTB yang belakangan menjadi perbincangan masyarakat NTB.

“Sebaiknya kita memberikan posisi ini kepada putra/i terbaik dari Bima atau Dompu, ini penting untuk membangun konsep keseimbangan berbangsa dan bernegara. Gubernur kita dari Sumbawa,  Wakil Gubernur kita dari Lombok, maka sebaiknya SEKDA kita dari Bima atau Dompu,” Taupik menyarankan.

Ia memaparkan jika ditarik ke sisi lain, suku Sasak,  Samawa,  Mbojo adalah tiga suku yang terbesar di NTB, yang patut diberikan ruang representasi dalam sisi ke-NTB-an, tidak bisa hanya bicara NTB di mulut katanya, diucapan saja jika tidak diimplementasikan dalam bentuk sikap tegas ber NTB.  Salah satu cara ujatnya adalah dengan memberikan ruang rasa keadilan ber NTB kepada segenap masyarakat NTB.

“Soal siapa yang layak, saya kira banyak sekali putra/i terbaik dari Bima atau Dompu yang sangat berkompetensi di bidang ini,  banyak yang memenuhi kriteria yang disampaikan oleh Pak Gubernur di media beberapa waktu lalu. Memang Sekda NTB adalah kewenangan Gubernur mengusulkan melalui pansel nya nanti, namun sebagai masyarakat NTB yang sadar akan rasa ber-NTB, maka baiknya Pak Gubernur mengusulkan agar SEKDA NTB kedepan adalah dari Bima atau Dompu. Saya yakin Pak Gubernur lebih memahami bawahannya yang pandai mengerti maksud gestur dan sikap serta kebijakan pasangan Zul – Rahmi ke depan, sehingga mampu membawa NTB gemilang,” paparnya.

Ia menegaskan usulan SEKDA NTB sebaiknya dari Bima atau Dompu bukan berarti  putra/i  terbaik Lombok tidak layak atau tidak patut dan sebagainya. (red)

“Saya yakin banyak juga putra/i dari Lombok yang juga layak menduduki jabatan SEKDA NTB,” terangnya di Mataram.

Jika melihat usulan penjabat SEKDA yang diusulkan oleh Gubernur yaitu Iswandi, tentu katanya itu hak Gubernur menunjuk siapa saja dan kita apresiasi itu, apalagi Pak iswandi adalah birokrat yang punya track record baik tambahnya lagi.

“Apalagi ia santer didengar diruang publik akan menjadi SEKDA NTB definitif (isu yang berkembang red.)  tentu itu juga bagus, ia salah satu putra terbaik Lombok Timur,  tentu secara kedaerahan saya sangat ingin beliau menjadi SEKDA NTB,  namun Wakil Gubernur kita ini adalah berasal dari Lombok Timur juga,  Pak Rosyadi (SEKDA sebelumnya) adalah putra Lombok Timur juga,” tukas aktifis yang rajin menyuarakan kepentingan rakyat ini.

Ia mengambil contoh pemerintahan TGB sebelumnya, berkaca dari Kepemimpinan TGB jilid 1, dimana susunan komposisi kepemimpinan di NTB benar-benar mewakili spirit ke NTB an. Gubernur (TGB)  dari Lombok,  Wakil Gubernur (BM)  dari Sumbawa,  dan SEKDA (Pak Nur) dari mbojo. Semua unsur ke NTB an kita kata dia melebur sehingga geliat pembangunan benar-benar terasa maju dan dapat dibanggakan, sehingga di periode TGB jilid 2 pun TGB melenggang dengan pasti menuju kursi NTB 1.

“Sebagai generasi muda NTB, kami ingin diajarkan spirit-spirit positif seperti itu oleh pemimpin-pemimpin daerah agar menjadi influens bagi generasi muda dalam bersama-sama membangun NTB,” pintanya.

Ia berharap sebagai bagian dari masyarakat NTB, Gubernur dapat membawa pembaharuan yang nyata demi terwudunya NTB Gemilang.

“Saya yakin dan percaya bahwa spirit rasa keadilan itu melandasi visi besar tersebut,  maka mari kita bangun NTB ini dengan bersama hadir untuk NTB,” pungkasnya.(red)