KORANNTB.com – Bentrokan pecah antara mahasiswa dan aparat kepolisian di Kantor DPRD NTB, Kota Mataram, Senin, 30 September 2019.

Bentrokan pecah dipicu mahasiswa masih bertahan hingga pukul 18.00 Wita. Polisi kemudian membubarkan massa dengan menyemprotkan air menggunakan mobil water cannon.

Mahasiswa membalas dengan melempar batu ke arah polisi. Bentrokan terjadi beberapa saat hingga mahasiswa berhasil dibubarkan.

Kapolda NTB Inspektur Jenderal Polisi Nana Sudjana, mengatakan akibat bentrokan tersebut lima polisi dan satu TNI terluka terkena lemparan batu, sementara 24 mahasiswa dan dua warga ditangkap.

“Kami imbau karena ini sudah melebihi batas waktu, anggota mendorong dengan humanis agar mereka bubar, tapi mereka melakukan pelemparan sampai ada lima anggota polisi dan satu TNI kena lemparan batu,” katanya usai menjenguk polisi dan TNI yang terluka di rumah sakit Bhayangkara Kota Mataram.

26 demonstran yang ditahan hingga malam ini masih dimintai keterangan di Polda NTB. “Kita amankan yang pelempar ini dan akan kita mintai keterangan. Mereka bukan hanya provokator tapi yang melakukan itu (pelemparan),” ujarnya.

Kapolda mengatakan, telah mengimbau mahasiswa untuk membubarkan diri, namun ada sebagian mahasiswa yang memilih bertahan hingga bentrokan terjadi.

“Pas pukul 18.00 kita imbau mereka untuk bubar, melaksanakan salat. Sebagain memang bubar, tapi ada sekitar 250 orang mereka tetap bertahan,” katanya.

Sebelumnya, ribuan mahasiswa berbagai kampus di Kota Mataram menggelar aksi menolak pelemahan KPK dan menolak rancangan undang-undang bermasalah. Aksi tersebut merupakan aksi lanjutan mahasiswa. (red)