KORANNTB.com – Pada tahun 2000 layanan pesan singkat short message service (SMS) diperkenalkan. Tidak membutuhkan waktu lama SMS menjadi familiar, opsi komunikasi kedua setelah telepon.

Pengguna handphone memanfaatkan SMS, karena biayanya lebih murah dibandingkan menelpon.

Namun perlu diketahui, sebelum SMS secara resmi diluncurkan pada semua pengguna, SMS hanya dapat digunakan oleh operator seluler kepada pengguna ponsel. Dilansir dari merdeka.com, Nokia yang telah berjasa membuat ponsel yang memiliki kemampuan mengirim SMS pada penggunaan ponsel pada tahun 1993.

Familiarnya SMS di Indonesia sebagai tanda abad baru menyeruaknya informasi berbasis digital di dalam negeri.

SMS juga menjadi sarana informasi sekaligus hiburan bagi masyarakat Indonesia di kala itu.

Namun, seiring berjalannya waktu, teknologi terus berkembang. Persaingan di era digital melahirkan pemenang dan menyisakan duka bagi yang tidak sesuai dengan zaman. Pelan tapi pasti SMS mulai redup.

SMS mulai mati setelah hadirnya aplikasi pesan instan seperti WhatsApp, Line, Messenger dan lainnya. Masyarakat semakin tertay dengan aplikasi pesan instan baru, karena selain hanya bermodalkan kuota, aplikasi pesan instan juga memiliki fitur lebih canggih dari SMS, seperti mengirim gambar, video, lagu dan kini stiker.

SMS perlahan mulai tidak diminati pengguna ponsel. Bahkan, notifikasi yang sering muncul di SMS adalah notifikasi operator.

Itu adalah hukum alam peradaban. Siapa yang dapat memenangkan zaman, maka dia akan bertahan di tengah kerasnya arus maju teknologi saat ini. (red)

Foto Ilustrasi. (istimewa)