KORANNTB.com – Ribuan massa dari Lombok Tengah menggelar aksi menolak pergantian nama bandara dari Lombok Internasional Airport (LIA) ke Bandara Zainuddin Abdul Madjid (ZAM). Aksi digelar di Kantor DPRD NTB, Senin, 18 November 2019.

Massa menolak karena beralasan nama LIA sudah sangat pas dan mewakili Lombok.

Namun beredar kabar bahwa aparatur sipil negara (ASN) ikut dalam aksi tersebut. Padahal, waktu aksi merupakan jam kantor.

Namun kabar tersebut dibantah Kordinator Aksi, Selamat Riadi. Menurutnya kabar terkait adanya ASN yang ikut aksi adalah fitnah.

“Tidak ada sama sekali ASN yang ikut. Itu tuduhan, fitnah yang dilakukan oknum-oknum tidak bertanggungjawab,” katanya.

Menurutnya massa yang menyerupai seragam ASN tersebut adalah perangkat desa.

“Itu pembantu perangkat desa, makanya bedain mana itu pegawai dan mana itu ASN,” ujar Rebe sapaannya.

Sementara massa aksi, Apriadi Abdi Negara juga membantah keterlibatan ASN dalam aksi. Beberapa foto yang memperlihatkan ASN itu saat massa aksi hendak menuju DPRD NTB.

“Itu foto ada ASN saat massa aksi hendak berangkat demo menuju Mataram, bukan mereka ikut aksi,” ungkapnya.

Dia mengatakan tidak ada ASN yang terlibat, dan justru beberapa OPD mengawasi ASN agar tidak terlibat dalam aksi.

“Foto Kadis yang beredar itu bukan di lokasi unjuk rasa, tapi di instansinya sedang menonton kami orasi di depan Kantor Bupati Lombok Tengah,” ucapnya.

Dia juga membantah demo tersebut digerakkan oleh kepala daerah di Lombok Tengah. Menurut Abdi, demo tersebut murni gerakan rakyat tanpa digerakkan oleh pihak tertentu.

“Jadi jangan ada fitnah, karena ini gerakan rakyat,” tegasnya. (red)