KORANNTB.com – BMKG Stasiun Geofisika Mataram merilis kejadian gempa bumi di Nusa Tenggara Barat periode November 2019.

Sepanjang bulan November, NTB diguncang 572 kali gempa bumi. Itu disampaikan Kepala Stasiun Geofisika Mataram , Ardhianto Septiadhi, melalui keterangan tertulis.

Gempa tersebut didominasi dengan magnitudo di atas 3,0 dan kedalaman dangkal di bawah 60 kilometer.

“Dari 572 kejadian tersebut terdapat tujuh gempa bumi yang dirasakan sekitar wilayah Nusa Tenggara Barat.
Kejadian gempa bumi terasa terutama yang dirasakan di wilayah Pulau Lombok dengan Intensitas II-III MMI terjadi sebanyak enam kejadian,” ujarnya, Senin, 2 Desember 2019.

Selain itu terdapat juga gempa bumi dirasakan di Bima sebanyak satu kejadian. Gempa bumi yang dirasakan di Pulau Lombok tersebut merupakan gempa bumi dangkal dengan kedalaman <60 kilometer. Sedangkan gempa bumi yang dirasakan di Bima merupakan gempabumi menengah dengan kedalaman 60≤D≤300.

Ardhianto mengatakan, analisa gempa bumi di wilayah NTB dan sekitarnya November 2019 dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu gempa bumi berdasarkan magnitudo, frekuensi kejadian dan kedalaman tiap kejadian gempa bumi.

• Berdasarkan frekuensi kejadian gempa bumi pada bulan November 2019, kejadian gempa bumi terbanyak pada tanggal 14 November 2019 sejumlah 61 kejadian.

• Berdasarkan besar magnitudonya gempa dengan M < 3 sebanyak 447 kejadian, gempa dengan 3 ≤ M ≤ 5 sebanyak 124 kejadian dan terdapat satu kejadian untuk gempa dengan M > 5.

• Berdasarkan kedalaman gempa bumi dengan kedalaman < 60 km sebanyak 482 kejadian, gempa bumi dengan 60 km ≤ D ≤ 300 km sebanyak 90 gempa bumi dan tidak terdapat kejadian gempa bumi untuk kedalaman > 300 Km.

Gempa bumi kecil tersebut merupakan kondisi normal, sehingga masyarakat diminta tidak panik terhadap data jumlah kegempaan tersebut. Semakin sering terjadinya gempa kecil, maka potensi gempa besar akan semakin kecil pula, hal itu karena energi pada gempa besar dicicil melalui gempa kecil. (red)