KORANNTB.com – Perjalanan panjang dan berliku Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram mendapatkan bantuan dari Islamic Development Bank (IsDB) akhirnya terwujud. Ratusan miliar didapat untuk pengembangan dan  pembangunan gedung kampus.

Bantuan dimaksud untuk menggarap lima bidang; pemabangunan fisik, peralatan, pengembangan kurikulum, perbaikkan manajemen dan program pelatihan.

Adapun terkait bantuan tersebut digunakan membangun sembilan gedung baru terdiri dari polyclinic, general library & ICT center, integrated class room tiga gedung belajar, integrated laboratory, training centre, multi purpose building dan research centre.

Ketua Project Implementasi Unit (PIU) IsDB UIN Mataram, DR. H.  Lukman Hakim, M.Pd. mengatakan dana support yang didapat UIN Mataram untuk mendukung lima bidang tersebut terdiri dari  sumber pemerintah Indonesia (GOI –Government Of Indonesia) Rp123 miliar dan dari IsDB berjumlah sekitar Rp370  miliar.

“Total UIN Mataram dapat support dana dari IsDB sekitar 493 miliar untuk pembangunan sembilan gedung baru dan program nonfisik,” ujarnya belum lama ini.

Dia mengatakan, saat ini pembangunan sembilan gedung  merupakan puncak program setelah melalui rangkaian tahapan persiapan dengan ragam training, workshop dan pengembangan yang dilakukan UIN Mataram.

“Dalam waktu dekat  pembangunan sembilan gedung dapat dimanfaatkan,” katanya.

Bantuan tersebut berawal dari pengajuan yang dilakukan IAIN   Mataram sejak 2008 (saat itu masih status IAIN). Dalam kurun waktu dua tahun terus Tim Panitia terus melakukan perbaikkan dan penyempurnaan  proposal. Kemudian pada tahun 2010 masuk dalam blue book dan 2011 masuk green book Bappenas RI.

Seiring waktu gayung bersambut,  dalam proses dapat dukungan dari banyak pihak utamanya dari  Gubernur NTB saat itu Muhammad Zainul Majdi. Tim Bappenas dan Kemenag RI berkunjung ke IAIN Mataram untuk memastikan lokasi pembangunan.

Sebagai pertanda baik pada tanggal 12 Mei 2012, Tim IsDB dari Jeddah yang didampingi tim dari Kemenag, Bappenas, dan Kemenkeu kunjungan lapangan ke IAIN Mataram dan berbuah hasil pada tanggal 16 Mei 2012 dilakukan penandatanganan The Minutes of Meeting dengan para pihak.

Sejak itulah, IAIN Mataram  melakukan penguatan kapasitas melalui empat  program utama yakni pengembangan manajemen, pengembangan akademik, pengembangan SDM, dan pengembangan informatika.

Dari program tersebut telah dapat dilihat hasilnya; dari IAIN menjadi UIN, dari tiga fakultas menjadi lima, dari 12 prodi menjadi 32 prodi. Bahkan, saat ini UIN memiliki 100 doktor, yang semula hanya tujuh.

“UIN juga memiliki tujuh guru besar, yang semula hanya dua,” katanya.

Selain capain tersebut, sebagai bagian dari yang menggembirakan adalah alih status lembaga dari IAIN menjadi UIN berdasar Peraturan Presiden tertanggal 3 April 2017,  dalam hitungan voleme training dan pendidikan bergelar dalam negeri 300 orang, dan luar negeri 428 orang.

Pada Rabu 17 oktober 2018, Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin meresmikan pembangunan sembilan gedung baru UIN Mataram. Peresmian ini ditandai dengan pemencetan tombol sirine dan penandatanganan prasasti menandai dimulainya ground breaking pembangunan sembilan gedung UIN Mataram.

“Pembangunan sembilan gedung baru UIN Mataram yang sekarang itu menjadi puncak dari serangkaian proses yang sangat panjang,” ucapnya.

Progres pembangunan gedung baru UIN Mataram telah 93 persen. Gedung tersebut rampung diharapkan pada Desember 2019.

“Dari kontrak selesai bulan februari 2020 namun Insya Allah terjadi percepatan di bulan Desember 2019 sudah selesai, mudahan tidak ada kendala,” ujar Lukman Hakim. (red)