KORANNTB.com – Semua anak di dunia ini selalu membutuhkan kasih sayang kedua orang tua. Namun tidak dengan Lisa (nama samaran). Ibu bapaknya telah meninggal dunia, dia hidup seorang diri di Lombok (alamat sengaja disamarkan).

Lisa (12 tahun) hidup sebatang kara. Untuk mencari makan harus pergi dari rumah ke rumah warga. Semua itu dilakukan hanya untuk bertahan hidup. Padahal, di usia sekecil dia, makan seharusnya tidak menjadi kebingungan seorang anak.

Setiap harinya dia hanya makan nasi dan garam. Itu pun jika ada. Namun jika tidak ada makanan, Lisa harus pergi meminta makan di rumah-rumah warga.

Deritanya semakin bertambah ketika dia justru mendapat perlakuan tidak terpuji seorang kakek bejat. Bahkan, aib tersebut tersebar di sekolahnya. Dia dibully teman-teman.

“Saya ditinggal sama ibu bapak. Kalau lebaran saya ke kuburan ayah saya. Saya makan (nasi) pakai garam sama air saja. Terus saya pergi ke rumah orang-orang untuk makan. Pertama-tama saya melihat ada kakek tua. Diajak aku ke sana yang sepi. Berdua (sama teman) disuruh buka celananya, terus (teman) dipaksa sama orang itu, saya juga dipaksa, terus dikasi uang 10 ribu untuk belanja. Terus pas di sekolah disebar sama anak-anak. Semuanya sudah hilang,” ujar Lisa.

Beruntung Lisa kini diasuh oleh Yayasan Peduli Anak di Lombok. Dia tinggal bersama anak-anak terlantar di Lombok yang diasuh yayasan tersebut.

Untuk membantu Lisa, Anda dapat menyalurkan bantuan melalui kitabisa.com di link ini Bantu Lisa. (red)