KORANNTB.com – Gerhana matahari cincin akan muncul di belahan dunia termasuk Indonesia pada Kamis, 26 Desember 2019. Banyak yang mengaitkan fenomena tersebut bersamaan dengan peringatan tsunami Aceh pada 26 Desember 2004.

Meskipun gerhana di tanggal yang sama dengan peringatan tsunami Aceh, namun tidak ada kaitannya antara gerhana dan aktivitas seismik yang dapat menimbulkan kegempaan.

NASA sebelumnya juga telah menjelaskan tidak ada korelasi antara gerhana baik matahari maupun bulan dengan potensi bencana alam.

“Tidak ada korelasi antara gerhana matahari dan bulan dengan meningkatnya gempa dan badai,” seperti dilansir dari situs NASA.

Gerhana juga dapat diamati di wilayah NTB. Kepala Stasiun Geofisika Mataram Ardhianto Septiadhi, mengatakan gerhana sebagian akan mintas untuk wilayah Mataram pada pukul 12.16 Wita. Kemudian puncak gerhana akan terlihat pada pukul 14.04 Wita.

Ardhianto mengatakan, gerhana matahari merupakan fenomena alam yang terjadi ketika matahari, bulan dan bumi berada pada satu garis lurus di mana cahaya matahari yang menyinari bumi terhalangi oleh bulan sehingga kondisi bumi akan gelap seperti malam hari meskipun masih siang/sore hari.

“Fenomena ini terjadi akibat dinamisnya pergerakan Matahari, bumi dan bulan yang terjadi pada fase bulan baru. Sedangkan gerhana bulan terjadi ketika cahaya matahari menuju bulan terhalangi oleh bumi, sehingga tidak semua cahayanya sampai ke bulan dan itu terjadi pada saat bulan purnama. Untuk waktu terjadinya gerhana, baik itu gerhana matahari maupun gerhana bulan bisa diprediksi dengan tingkat akurasi yang sangat tinggi,” katanya.

Gerhana matahari cincin terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi terletak pada satu garis sehingga tidak sepenuhnya cahaya matahari dapat diterima bumi. Disebut gerhana matahari cincin karena cahaya matahari yang menuju ke bumi ditutup sepenuhnya oleh permukaan bulan, sehingga tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya.

Perlu Kewaspadaan

Meskipun tidak ada kaitannya dengan bencana, gerhana matahari juga perlu diwaspadai. Masyarakat diminta untuk tidak melihat langsung gerhana tanpa menggunakan filter surya agar sinar matahari tidak secara langsung mengenai mata.

“Hal yang perlu diperhatikan adalah untuk melakukan pengamatan gerhana matahari cincin tidak boleh dilakukan tanpa alat bantu karena dapat menyebabkan kerusakan mata hingga kebutaan. Oleh karena itu, diimbau agar menggunakan kacamata khusus matahari atau menggunakan teleskop yang dilengkapi dengan filter matahari, seperti filter Neutral Density 5 (ND-5) untuk mengamati gerhana,” jelasnya. (red)

Foto: tsunami Tohoku 2011 (Istimewa)