KORANNTB.com – Penyampaian visi misi bakal calon kepala daerah yang digelar oleh DPW PKB NTB telah tuntas. Selama dua hari sebanyak 36 bakal calon kepala daerah menyampaikan visi misinya. Penyampaian visi misi yang digelar DPW PKB ini dibagi menjadi dua tahapan.

Saat tahap kedua bakal calon dari Lombok Tengah mendapat kesempatan. Salah satu yang menyampaikan visi misi adalah Dwi Sugiyanto, Minggu, 13 Januari 2002. Mantan Kadis PU NTB ini menyampaikan tujuh visi misi yang dijabarkan dalam 18 program pembangunan.

Tujuh visi misi yang dituangkan dalam 18 program perioritas tersebut di antaranya adalah mengurangi jumlah pengangguran dengan mengembangkan sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan, baik di BLK maupun lembaga lain yang bersinergi dengan pemerintah sehingga bisa bersaing dan terserap di bidang usaha dan sektor ekonomi di NTB dan Lombok Tengah khususnya.

Selain itu bila menjadi bupati nanti Dwi akan melakukan penataan aset. Aset milik Pemkab akan diinventaris dan dikelola sehingga bisa membuka lapangan pekerjaan.

Soal perizinan dan investasi juga menjadi poin yang distresing Dwi. Menurut Dwi perizinan akan diatur lebih fleksibel dan ramah investasi. Selain itu kepastian hukum bagi investor juga menjadi hal utama yang akan diperhatikan.

“Terkait masalah perizinan dan kepastian hukum akan menjadi perioritas dilihat dari perkembangan Loteng dengan investor yang menggeliat, Loteng ke depan akan menjadi magnet bagi investor dan perlu ada kepastian hukum bagi investor sehingga investasi nanti akan berkembang,” ujarnya.

Di bidang infrastruktur, Dwi menyatakan akan membuka akses dan konektivitas sehingga jalur produksi dan distribusi akan saling berkaitan.

“Konektivitas antar daerah untuk memberikan ruang kepada pengusaha dan usaha baik UMKM dan industri kreatif bisa saling bertemu,” jelasnya.

Selain membuka akses dan konektivitas antar daerah, Dwi juga akan merehabilitasi embung rakyat untuk memperkuat ketahanan air. Menurut Dwi, topografi kawasan Loteng yang terdapat kawasan kering ketahanan air sangat penting.

“Sedikitnya terdapat 65 ribu hektar area persawahan yang membutuhkan pengairan yang memadai terutama di saat musim kemarau, merehabilitasi embung embung rakyat dan membuat sumur bor akan kami lakukan, ketahanan air sangat penting,” jelas Dwi Sugianto.

Di bidang kesehatan persoalan stunting, gizi buruk dan IPM juga menjadi program unggulan. Di bidang ini Dwi memfokuskan pada penempatan tenaga medis yang tepat sasaran dan tepat lokasi. Selain itu pola jemput bola didekatkan pelayanan kepada  masyarakat dengan mobil kesehatan yang mengunjungi masyarakat akan diterapkan.

Sementara sektor pariwisata pengelolaan KEK menjadi hal yang penting. Sinergisitas antara pemerintah pusat dan daerah serta ITDC akan diperkuat. Masyarakat lingkar KEK juga nantinya akan di berdayakan sehingga tidak hanya menjadi penonton.

Selain itu di wilayah utara ujar Dwi akan di kembangkan kawasan wisata agro. Kawasan utara akan menjadi penyuplai kebutuhan buah dan sayur untuk kawasan selatan khususnya di KEK Mandalika.

“Kawasan wisata agro ini nanti nya akan menyuplai persediaan buah buahan dan sayur sayuran untuk wilayah selatan khususnya industri pariwisata, semua kebutuhan sayur dan buah tidak lagi dari luar Loteng, tentunya masyarakat akan kita libatkan,” kata mantan birokrat ini.

Dwi optimis dengan tujuh visi misi yang dituangkan dalam 18 program pembangunan tersebut akan membuat perekonomian masyarakat Lombok Tengah akan lebih baik. Selain itu dengan berbagai program pelatihan ia yakin mampu membangun SDM Lombok Tengah yang berdaya saing yang dibutuhkan oleh dunia usaha. (red)