KORANNTB.com –  Sebanyak delapan pelajar asal Nusa Tenggara Barat (NTB) yang datang dari China diobservasi rumah sakit, Senin, 3 Februari 2020.

Mereka semua dinyatakan negatif terpapar virus Corona, namun tetap dilakukan observasi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Kepala Dinas Kominfotik NTB, I Putu Gede Aryadi, yang tergabung dalam Posko Waspada Virus Corona NTB, mengatakan observasi tersebut merupakan penanganan wajib meskipun pelajar tidak sakit. Karena mereka baru tiba dari China tempat wabah Corona berkembang pertama kali.

“Yang kita sepakati penanganan dari China tetap kita observasi mau sakit atau tidak,” katanya di Posko Waspada Virus Corona NTB, Kota Mataram.

Delapan pelajar tersebut dirincikan dua pelajar yang tiba di Lombok para Sabtu, 1 Februari 2020 dan enam pelajar yang tiba pada Minggu, 2 Februari 2020.

“Itu mahasiswa semua. Masuk hari Sabtu dua orang, Minggu enam orang,” ujarnya.

Jika hasil observasi nanti, ditemukan pelajar yang masih sakit, maka akan dilakukan perawatan hingga kondisi mereka pulih. Sementara yang sehat maka akan dipulangkan ke rumah.

Pemerintah Provinsi NTB juga saat ini masih menanti SOP baru terkait penanganan WNI yang baru tiba di Indonesia. SOP nantinya sesuai standar yang ditetapkan PBB agar virus Corona tidak menyebar luas.

“Kemarin sebelum ada pengangkatan status PBB prosedur hanya observasi, tapi tetap dilakukan pemantauan. Tapi sekarang masih menunggu SOP baru setelah ada pengumuman PBB untuk langkah preventif,” ujarnya.

Sebelumnya, untuk total yang telah diobservasi sebanyak enam orang. Mereka terdiri dari pelajar asal NTB dan wisatawan China di Lombok. Sehingga ditambah hari ini, maka total yang telah diobservasi sebanyak 14 orang.

Sementara dua pelajar NTB lainnya yang tiba dari Wuhan masih berada di Natuna dalam proses karantina selama 14 hari. (red)

Foto: Posko Waspada Virus Corona NTB/ koranntbcom