KORANNTB.com – Seorang wanita paruh baya berinisial RM melaporkan Bupati Sumbawa Husni Djibril ke Polda NTB, Selasa, 25 Februari 2020.

Link Banner

Bersama kuasa hukumnya, RM mendatangi Subdit IV Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Ditreskrimum Polda NTB.

“Kami ingin mendapat kepastian hukum atas lahirnya seorang anak yang dilahirkan klien kami dan hidupnya terlantar,” kata pengacara RM, Ainudin.

Ainudin mengungkapkan, awal hubungan asmara RM dengan orang yang disebut HJ itu bermula pada tahun 1989. RM dikenalkan oleh tetangga dan mulai menjalin hubungan asmara.

Hubungan tersebut kemudian berlanjut pada hubungan intim yang membuat RM mengandung. Namun alih-alih bertanggung jawab, RM hingga saat ini tidak dinikahi. Sepanjang hidup RM begitu terbebani dan tidak mendapat nafkah.

Husni Djibril yang dikonfirmasi mengatakan motif seseorang melaporkan dirinya diduga karena politik. Terlebih, dia dikabarkan akan maju dalam Pilkada Sumbawa sebagai calon incumben.

“Ini kan politik panik ya. Isu lama diangkat lagi untuk pembunuhan karakter,” katanya.

Dia menuding laporan tersebut sangat mengada-ada. “Ini mengada-ada. Ini fitnah tidak benar. Saya juga ditanya DPP dan saya jelaskan juga sambil ketawa-ketawa,” ujarnya.

Menurutnya, kasus ini merupakan kisah lama sejak tahun 1980-an. Ia mengakui saat itu RM mengaku hamil dan meminta sejumlah uang untuk menggugurkan kandungan.

“Tapi karena saat itu saya belum kerja, saya bilang tidak usah digugurkan. Biar saja lahir nanti saya yang pelihara. Tapi kan dia tidak mau,” katanya.

Ia mengatakan, kasus ini pernah mencuat dan dilaporkan ke Polres Sumbawa pada tahun 1989 silam.

“Dulu saya dilaporkan dan saya hadapi, saya jelaskan di Polres Sumbawa. Saya dipanggil dua kali, dan semua clear. Tapi sekarang kok muncul lagi?” katanya.

Menurutnya, saat tahun 1980an itu laporan juga karena dirinya dianggap berbahaya di dunia politik saat itu.

“Saat itu kampanye, setelah satu tahun berikutnya saya dilaporkan kasus yang sama, karena dianggap berbahaya. Kita tidak jadi calon kok, tapi kampanye dimana-mana dari jereweh sampai empang. Ini yang bikin panik,” katanya.

Kali ini, popularitas dan elektabilitas Husni Djibril juga sedang tinggi sebagai petahana dalam Pilkada Sumbawa. Ia justru mengaku bangga dengan kasus ini, sebab akan semakin meningkatkan popularitasnya.

Husni mengaku siap menghadapi masalah ini, dan menghormati proses hukum.

“Kan ada cara menyelesaikan kasus hukum. kalau dia nggak hancur saya hancur, nggak apa-apa. Hebatnya, Husni Djibril ini, selalu saja ketika suhu politik meningkat selalu saya dijadikan korban. Tapi alhamdulillah Allah SWT selalu berpihak pada kebenaran, dulu saya selamat dan insyaAllah sekarang juga akan selamat. Sederhana kok,” tegasnya.

Ia juga menegaskan akan melayangkan gugatan balik atas laporan RM tersebut.

“Jelas saya gugat balik. Kalau posisi dia lapor ya saya gugat balik. Ini bertalian erat dengan Pilkada. Upaya pembunuhan karakter terhadap diri saya karena pihak tertentu menganggap saya berbahaya (di Pilkada Sumbawa),” katanya.

Menurutnya, kasus ini digiring sejak ia menolak pemaksaan kehendak pihak tertentu yang menginginkan seseorang untuk berpasangan dengan orang tertentu.

“Saya tolak itu, dan sekarang ini semua saya hantam. Semua akan saya lawan, kalau saya di posisi benar,” ujarnya. (red)