KORANNTB.com – Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat, mencium bau busuk telur Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang yang merupakan program pemerintah provinsi membantu masyarakat terdampak Covid-19.

“Kita mengawal semua proses dari awal.  Mengawali dari telur busuk itu, banyak masalahnya,” ungkap Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda NTB, Kombes Pol I Gusti Putu Gede Ekawana P, Selasa, 12 Mei 2020 di Mataram.

Ekawana mengatakan, memantau dan mengawasi proses penyaluran bantuan terhadap masyarakat terdampak Covid-19 merupakan perintah dari Pusat karena ada kaitan dengan dana Covid-19.

“Sudah perintah dari pusat untuk kawal dana Covid-19,” kata dia.

Dia mengaku, sudah mulai menyelidiki indikasi korupsi bantuan JPS karena diduga bermasalah. Bahkan sudah menerima laporan soal JPS bermasalah. Hanya saja, ia tidak menyebutkan secara detail JPS daerah mana saja yang sudah dilaporkan. ’’Laporan yang masuk, ada soal program JPS di daerah maupun provinsi NTB,’’ cetusnya.

Laporan yang sangat diatensi yakni menyangkut telur busuk yang dibagikan ke masyarakat dan ini akan telusuri. ’’Iya, ini kan sangat aneh. Programnya baru berjalan tetapi ada telur yang sudah busuk,” terangnya.

Ia khawatir telur yang didistribusikan kepada penerima itu merupakan barang cuci gudang dari salah satu penyedia. Oleh sebab itu, dirinya tidak main-main kalau soal bantuan untuk masyarakat, apalagi bantuan covid-19, akan diusutnya sampai tuntas.

Selain telur busuk, Polda juga akan mengusut pengadaan, teh kelor, beras, masker dan biskuit susu kedelai. Termasuk pengadaan minyak kayu putih. “Agak sedikit janggal, apa pentingnya minyak kayu putih. Jangan-jangan ada sesuatu antara pihak pengelola anggaran dengan penyedia,” ujarnya. (red)

Foto: Ilustrasi telur bantuan