KORANNTB.com – Diam-diam ternyata Solidaritas Masyarakat untuk Transparansi (Somasi) NTB sedang mengumpulkan data berkaitan bukti dugaan permainan oknum birokrat dalam program JPS Gemilang Pemerintah Provinsi NTB untuk masyarakat terdampak Covid-19.

Peneliti pada Solidaritas Masyarakat untuk Transparansi (Somasi) NTB, Johan Rahmatulloh menyampaikan, berdasarkan informasi dari masyarakat bahwa pada item JPS Gemilang, isinya ada yang tidak lengkap seperti tertuang dalam daftar list.

Tidak hanya itu, kualitas item JPS Gemilang yang diterima masyarakat tidak sesuai, contoh, telur ada yang busuk, kemudian sejak awal kualitas beras sudah dikeluhkan.

“Somasi NTB mendorong Aparat Penegak Hukum (APH) harus benar-benar serius melakukan pemantauan dan usut tuntas program ini. Kami siap membantu carikan data,” ungkapnya, Kamis, 14 Mei 2020.

Johan melihat, pertama terlihat pemerintah daerah masih belum siap dalam penanganan bencana, apalagi kalau sudah berurusan soal data.

Kedua, bahan pokok yang ditemukan masih belum sesuai dengan yang didaftar list. Artinya ada upaya untuk melakukan manipulasi isi di dalam paket sembako sejak awal.

Ketiga, pengawasan aparat penegak hukum harus diperketat, karena diduga ada upaya-upaya untuk melalukan tindakan korupsi sejak awal dari oknum-oknum birokrat.

Johan mengaku, Somasi sedang mengumpulkan data dari keluhan penerima, bukti item paket Sembako Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang yang kurang atau tidak sesuai dalam daftar list.

Setelah itu lanjutnya, akan bersurat secara resmi ke APH meminta supaya usut tuntas oknum birokrat yang bermain dibalik JPS Gemilang ini.” Iya, nanti setelah mengumpulkan data baru kita bersurat ke APH sekalian berikan data dan barang bukti,” ujarnya. (red)