KORANNTB.com – Sejak 1 Juni 2020 kemarin, angka positif Corona di NTB  diakumulasi 670 kasus. 292 orang sudah sembuh, 13 meninggal dunia, serta 365 orang masih positif dan dirawat.

Pada hari yang sama pertambahan berjumlah 18 kasus positif. Sementara dua dinyatakan sembuh kemarin.

Angka tersebut terus melonjak jelang lebaran Idul Fitri kemarin. Sekda NTB, Lalu Gita Ariadi mengatakan sempat ada peluang Corona berakhir di NTB, namun justru harapan tersebut terkubur saat melonjaknya jumlah pasien.

“Sempat kita akan melihat cahaya terang di ujung terowongan, ketika melihat tren penurunan kasus pasien positif, namun tak diduga menjelang hari raya idul Fitri justru terjadi gelombang tertinggi dengan penambahan 54 pasien positif COVID-19. Tadi malam pasien positif 49 orang,” ujarnya Mei kemarin.

Namun alih-alih menyadari bahaya pandemi, banyak netizen di NTB bertingkah di luar nalar. Kebijakan salat idul fitri di rumah oleh pemerintah NTB dinilai hanya melarang salat. Bahkan tak tanggung-tanggung tuduhan dilontarkan pada tim medis. Mereka menuding angka positif jelang lebaran hanya siasat agar salat idul fitri tidak digelar terbuka.

Tudingan mereka justru tidak terbukti. Bahkan, selesai lebaran justru kasus Corona tidak menurun. Angka positif terus bertambah dari hari ke hari.

Kepala Dinas Kesehatan NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi, mengungkapkan puluhan tenaga medis positif Coronavirus.

“Tenaga kesehatan mulai terinfeksi. Jika ada satu positif, maka satu regu tenaga kesehatan di-off-kan. Kalau ada tenaga kesehatan yang positif, maka masalah pelayanan terhadap publik. Ini yang dihadapi oleh teman-teman rumah sakit,” katanya.

Dia meminta masyarakat agar tidak keterlaluan santai di tengah pandemi. Puluhan tim medis yang lengkap APD dapat tertular Corona, apalagi masyarakat yang malas mematuhi protokol Covid-19.

“Waspadalah kalian semua, tenaga kesehatan yang pakai APD saja bisa tembus dari virus. Apalagi kalian yang tidak pakai masker,” katanya. (red)