KORANNTB.com – Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Permata Hati membantah telah menolak hasil rapid test pasien yang hendak melahirkan dan meminta pasien melakukan rapid test ulang di Permata Hati.

Dalam hak jawab yang didapatkan media ini, Wakil Direktur Medik RSIA Permata Hati, dr. Arief Rahman, MARS, menanggapi pemberitaan berjudul “Cerita Haru, Gusti Ayu Kehilangan Bayi karena Lama Menunggu Rapid Test,” yang memuat hasil rapid test pasien dari Puskesmas Pagesangan tidak diterima RSIA karena tidak dilengkapi stik rapid test.

Menanggapi itu, RSIA Permata Hati di Kota Mataram mengatakan berita terbaru tidak sesuai fakta.

“Pasien atas nama Ny.G.A.A (23 tahun, Pajang Barat – Pagesangan) datang ke IGD RSIA Permata Hati tanggal 18 Agustus 2020 jam 10.50, pasien diantar suami dan keluarga dalam keadaan sadar, pasien segera diperiksa oleh Tim IGD (Dokter Jaga, Bidan dan Perawat). Pasien membawa hasil tes rapid sendiri ke IGD RSIA Permata Hati, hasil didapat dari Puskesmas Pagesangan,” demikian hak jawab RSIA Permata Hati.

“Tidak ada kalimat dan pernyataan dari tim dokter, hingga perawat IGD yang meminta dilakukan rapid tes ulang ataupun kalimat yang mempertanyakan hasil rapid yang
sudah dibawa pasien/keluarga.”

Dijelaskan, memang benar pasien dilakukan pemeriksaan darah, namun hal ini dilakukan untuk mengecek darah lengkap, bleeding time, clotthing, hbsag, golongan darah, dan
rhesus pasien (perhatikan ejaan dan
ketikan) bukan rapid tes ulang, sebagai langkah persiapan operasi dan transfusi darah. Operasi dilakukan karena kondisi ibu dan janin tidak baik, sehingga perlu
dilakukan langkah penyelamatan segera (operasi cito) untuk menyelamatkan ibu dan bayi.

Operasi dilakukan pada pukul 12.00 Wita dan pada pukul 12.55 pasien selesai operasi dan dipindahkan ke ruang pemulihan. Penanganan pasien sudah sigap dilakukan oleh tenaga medis dan paramedis RSIA Permata Hati.

Sementara, terkait ayah korban yang diminta menunggu di luar adalah prosedur baku setiap rumah sakit, bahwa dalam kondisi emergency penunggu atau keluarga pasien wajib menunggu di luar agar tidak menggangu penanganan medis yang harus dilakukan segera. (red)

Foto: RSIA Permata Hati/ goalkes.com