KORANNTB.com  – Di tengah kondisi Pandemi, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang kawasan pariwisata The Nusa Dua, Bali dan KEK Mandalika/The Mandalika, NTB, terus melakukan pengembangan kawasan destinasi pariwisata yang dikelolanya. Salah satu proyek pengembangan yang tengah dilaksanakan di The Mandalika adalah Proyek Pink Mandalika.

Proyek Pink Mandalika adalah proyek penanaman bunga Bougainville berwarna pink di tujuh bukit di seputar area Jalan Khusus Kawasan (JKK) dengan total lahan yang akan ditanami mencapai 26,5 ha dengan rencana total penanaman  500.000 bibit dalam 3 tahun mendatang.

Sejak Mei 2020 lalu, ITDC tengah melakukan penanaman tahap I di satu bukit seluas ±4 ha dan telah ditanam sebanyak ±16.200 bibit Bouganville pink/ungu dari target penanaman bibit sebanyak 40.000 bibit pada tahun 2020 di bukit tersebut.

Pemilihan bunga Bouganville untuk ditanam di bukit ini karena ketahanan bunga ini terhadap panas dan sesuai dengan iklim Indonesia yakni iklim tropis, kondisi iklim mikro (area pesisir), daerah yang kurang air, dan mudah berkembang biak.

Bukit wisata pink Mandalika/istimewa

Selain penanaman bibit, saat ini telah dilaksanakan pula pekerjaan infrastruktur penunjang Pink Mandalika yaitu penyiapan sumur, jaringan irigasi area, penyiapan lubang tanam dan pupuk komposting serta jalan akses untuk pemeliharaan. Proyek tahap I ini sendiri ditargetkan akan selesai pada Desember 2020.

Direktur Konstruksi dan Operasi ITDC Ngurah Wirawan mengatakan, “Proyek dengan tema Pink Hill ini merupakan proyek atraksi wisata yang menggabungkan konsep wisata bunga atau wisata alam dengan program konservasi lingkungan. Pink Hill yang terletak di sekitar JKK ini akan menjadi obyek wisata baru yang dapat dinikmati oleh wisatawan saat berkunjung ke The Mandalika sekaligus menjadi pemandangan yang menarik saat berlangsungnya event balap motor di The Mandalika.”

Proyek ini mendapat dukungan penuh dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI melalui Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Provinsi NTB dalam menyalurkan pupuk komposting dan bibit bunga.

Selain itu, proyek dilaksanakan dalam bentuk program padat karya dengan melibatkan masyarakat sekitar yang berasal dari desa penyangga The Mandalika khususnya masyarakat yang terdampak Covid-19.  Saat ini, telah terserap sejumlah kurang lebih 15 orang warga lokal yang berasal dari Desa Sukadana, Lombok Tengah, dimana mereka dilibatkan untuk bekerja sebagai Gardener, Perawat Tanaman dan Operasional Taman.

“Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan seluruh Kementerian dan lembaga terkait dalam pembangunan Pink Hill, sampai saat ini proses penanaman berjalan dengan lancar, dan kami yakin dapat menyelesaikan pembangunan tahap pertama pada akhir tahun ini,” tambah Ngurah Wirawan.

Selain Proyek Pink Mandalika, ada sejumlah proyek aktif lain dalam kawasan yang juga dilaksanakan dengan melibatkan warga sekitar The Mandalika, antara lain: proyek pembangunan pengendali banjir yang dilaksanakan bekerjasama dengan instansi PU Balai Wilayah Sungai dengan serapan tenaga kerja lokal mencapai 34 orang, proyek pembangunan jalan akses gerupuk menyerap tenaga kerja lokal sebanyak 80-90 orang, dan proyek JKK diperkirakan menyerap tenaga kerja lokal (langsung dan tidak langsung saat proyek masih berjalan) sebanyak ±3.000 orang.

“Kami sebagai BUMN pengembang destinasi pariwisata, berkomitmen untuk terus menjalankan tugas dalam mengembangkan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) The Mandalika seperti yang telah diamanahkan Pemerintah kepada kami. Pelibatan masyarakat sekitar The Mandalika untuk menjadi subyek dalam pengembangan destinasi wisata ini merupakan salah satu fokus perhatian kami sehingga semakin banyak masyarakat khususnya warga NTB dan Lombok Tengah yang merasakan manfaat sosial ekonomi dari keberadaan ITDC dan The Mandalika,” tutup Ngurah Wirawan. (red)