KORANNTB.com – Calon Wakil Walikota nomor urut tiga Ustadz Badruttamam Ahda, LC berziarah ke Makam Pahlawan Nasional Maulana Syaikh Tuan Guru Kiai Haji (TGKH) Muhammad Zainuddin Abdul Madjid di Pondok Pesantren Darunahdlatain Nahdlatul Wathan di kelurahan Pancor, Kabupaten Lombok Timur, pada Selasa (10/11/2020). Dalam ziarah tersebut, Ustadz Ahda yang didampingi tim melakukan acara zikir bersama di makam Maulana Syaikh Tuan Guru Kiai Haji (TGKH) Muhammad Zainuddin Abdul Madjid.

Menurut Ustadz Ahda, TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid adalah pahlawan nasional sekaligus panutan bagi masyarakat khususnya umat muslim di Nusa Tenggara Barat. Bagi Ahda, segala yang telah diwariskan baik laku kehidupan dan karya intelektual dari TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid perlu kita serap sebagai bagian dari pedoman hidup.

“Hari ini, di Hari Pahlawan ini, adalah momen yang tepat bagi kita untuk melakukan refleksi sebagai umat yang menghargai sejarah. Maulana Syaikh Tuan Guru Kiai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid selain menjadi pahlawan, beliau juga adalah panutan bagi kita semua. Segala laku kehidupan dan karya intelektualnnya perlu kita serap sebagai bagian dari pedoman hidup,” ungkap sosok muda tersebut setelah memimpin zikir bersama tim.

Dalam acara itu, Ahda juga mengajak timnya untuk mengheningkan cipta, atau melakukan renungan sejenak sembari mengingat ujian pandemi yang telah menimpa masyarakat di tahun 2020 ini. Ahda berharap, bahwa menjelang tahun 2021 mendatang Nusa Tenggara Barat dan Kota Mataram segera mendapatkan pertolongan dari Allah SWT untuk diringkankan beban cobaannya.

“Mari kita mengheningkan cipta, merenung sejak. Kita bermuhasabah atas ujian pandemi Covid-19 yang telah menimpa kita. Semoga menjelang tahun baru, masyarakat Indonesia, Nusa Tenggara Barat dan Kota Mataram mendapatkan pertolongan dari Allah SWT untuk diringkankan beban cobaannya,” kata Ahda sebelum memulai mengheningkan cipta.

Setelah selesai melakukan ziarah bersama tim, Ahda pun bercerita bagaimana awal mulanya mengetahui sosok Maulana Syaikh Tuan Guru Kiai Haji (TGKH) Muhammad Zainuddin Abdul Madjid. Ahda mengaku, bahwa ayahandanya TGH Ahyar Abduh yang juga merupakan abituren sekolah Nahdlatul Wathan memiliki peran besar dalam mengenalkan pemikiran Maulana Syaikh Tuan Guru Kiai Haji (TGKH) Muhammad Zainuddin Abdul Madjid kepada Ustadz Ahda semasa kecil yang hingga kini masih menjadi pedoman hidupnya.

“Abah (TGH Ahyar Abduh) yang pertama kali mengenalkan pemikiran Maulana Syaikh (TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid) kepada tiyang. Beliau dulu pernah menempuh pendidikan di Madrasah Tsanawiyah NW Pancor hingga Aliyah NW Pancor,” ucap pemuda lulusan Al-Azhar kairo Mesir tersebut.

Ustadz Ahda berpesan, sekarang waktunya generasi muda yang merawat sejarah di Nusa Tenggara Barat sebagai cara untuk melakukan revitalisasi budaya serta menciptakan kesinambungan spiritual. Menurut Ahda, membentuk karakter sosial yang berakhlak dan berbudaya harus didukung dengan kajian sejarah yang kuat. Sehingga masyarakat dapat mengetahui akar sejarah yang membuat mereka harus melihat akhlak dan budaya sebagai bagian dari diri masyarakat yang tak boleh dipisahkan.

“Sekarang giliran anak muda yang merawat sejarah. Kitalah yang berperan untuk melakukan revitalisasi budaya dan menciptakan kesinambungan spiritual. Kita harus mengetahui akar sejarah sehingga kita dapat memahami bahwasanya aklaq dan budaya adalah bagian dari diri kita yang tak boleh dipisahkan,” pungkasnya. (red)