KORANNTB.com – Setelah gagal diturunkan oleh Satpol PP, Polresta Mataram dan Satgas Reklame Perkim, akhirnya baliho Habib Rizieq di Karang Taliwang, Kota Mataram akhirnya berhasil diturunkan.

Uniknya warga secara sukarela menurunkan baliho setelah Danrem 162/WB berdialog secara persuasif.

Danrem 162/WB Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani, menggelar silaturahmi dengan tokoh FPI di Karang Taliwang pada Selasa, 24 November 2020. Mediasi humanis tersebut membuahkan hasil, warga Karang Taliwang yang sebagian besar anggota dan simpatisan FPI menurunkan baliho secara sukarela.

Ketua FPI NTB H. Makmun Moerad menyampaikan ucapan terimakasih kepada Danrem 162/WB atas kedatangannya untuk bersilaturrahmi dengan tokoh FPI dan masyarakat Karang Taliwang.

“Bapak Danrem datang dengan baik maka apa yang menjadi keputusan akan kami laksanakan dan kami akan patuh dengan hukum,” katanya.

Terkait kejadian penurunan baliho yang sempat viral oleh Satgas Reklame dan Satpol PP Kota Mataram, dirinya mengatakan bahwa hal tersebut terjadi karena tidak adanya komunikasi yang baik sejak awal seperti yang dilakukan oleh Danrem 162/WB serta jajarannya.

“Seandainya baliho di pinggir jalan tidak diperbolehkan maka kami izin akan memasang baliho di masjid. Permasalahan di Jakarta seharusnya tidak dibawa ke NTB apalagi saat ini sedang dalam pelaksanaan pilkada,” ujarnya.

Secara pribadi Danrem mengungkapkan bahwa sejak awal masuk ke Lombok pertama kali melaksanakan silaturrahmi ke para tokoh Karang Taliwang termasuk tokoh-tokoh FPI NTB sebagai prioritas untuk menjalin silaturahmi.

“Kami jajaran Korem sering melaksanakan kegiatan bersama baik di Masjid Karang Taliwang maupun di rumah warga, dengan berbagai kegiatan sosial dan lainnya guna mencipatakan situasi kondusif Desa Karang Taliwang karena Desa Karang Taliwang dulu sering terjadi perang antar kampung dan menjadi permasalahan utama di Lombok dan menjadi desa Binaan Prioritas Jajaran Korem 162/WB,” ungkapnya.

Danrem juga meyakinkan warga bahwa Korem 162/WB akan selalu hadir dan membantu kegiatan warga masyarakat Karang Taliwang.

Danrem juga berjanji akan selalu mengedepankan musyawarah dalam menurunkan baliho. Itu untuk menghindari kericuhan.

“Karena kami Prajurit TNI adalah prajurit yang lahir dari rakyat dan untuk rakyat,” ungkapnya. (red)