KORANNTB.com – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar menjadi pembicara dalam International Conference On Innovation in Science Health and Technology, yang digelar Universitas Negeri Gorontalo, Kamis, 10 November 2020.

Dalam seminar yang digelar daring tersebut, mengangkat tema “Peran Strategis Desa dalam Mewujudkan Indonesia Unggul dan Berdaya Saing.”

Gus Menteri sapaan akrab Mendes PDTT, menjelaskan strategi dalam menggenjot investasi desa.

Langkah pertama akan dilakukan dengan memberikan kartu komitmen. Yaitu, kartu  yang diisi oleh perwakilan desa dalam Bursa Inovasi Desa (BID). Kartu tersebut nantinya akan diisikan minat inovasi yang menjadi bagian atau keinginan direplikasi ke dalam desa masing-masing.

“Ini artinya, inovasi di desa sangat erat kaitannya dengan kebutuhan inovasi bidang pengembangan SDM dan upaya peningkatan ekonomi. Ini sesuai arah kebijakan Dana Desa,” kata Gus Menteri.

Inovasi desa ini merupakan sebuah bagian dari perencanaan dan arah pembangunan desa ke depan. Untuk mempermudah desa mengembangkan inovasi sebagai arah dalam membangun desa, kini telah tertuang dalam SDGs Desa.

Mendes PDTT menjelaskan desa berkontribusi besar terhadap pencapaian tujuan pembangunan nasional berkelanjutan seperti yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017. Bahkan, kontribusi desa mencapai 74 persen.

Untuk mencapai pembangunan desa yang terintegrasi tersebut, Gus Menteri mengatakan harus ada pendampingan dari berbagai pihak seperti pemerintah dan perguruan tinggi.

Kedua, untuk menggenjot investasi desa diperlukan kewargaan. Artinya, adanya SDM di desa menjadi pemicu bagi desa tersebut melaksanakan pembangunan.

Data BPS menyebutkan 43 persen penduduk Indonesia ada di desa. Bahkan, dalam tujuan pembangunan nasional sangat erat berkaitan dengan warga desa. Sehingga itu dinilai berkontribusi dalam pembangunan investasi desa.

“Tujuan Pembangunan Nasional sangat erat kaitannya dengan warga desa. Aksi menuju tercapainya 6 SDGs Desa berkontribusi 43 persen pencapaian Tujuan Pembangunan Nasional Berkelanjutan itu,” katanya.

Dijelaskan, inovasi desa tersebut masuk dalam arah pembangunan desa sesuai SDGs Desa. Pada tujuan ke sembilan disebut “inovasi dan infrastruktur desa.” (red)