KORANNTB.com – Seorang Santi Pondok Pesantren Daarussuffah di Lombok, hanyut terseret arus sungai di Desa Mujur, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Jumat, 26 Februari 2021.

Santri bernama Lalu Restu (14 tahun), sebelumnya mandi di sungai bersama tiga temannya. Tiba-tiba air bah datang dan menyeretnya.

Ketiga teman korban berusaha membantu korban, namun derasnya air membuat tubuh korban terseret.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mataram, Nanang Sigit, mengatakan berdasarkan keterangan saksi, korban terseret sejauh 30 meter dan  tenggelam menghilang.

“Setelah terseret sekitar 30 meter, korban tenggelam dan menghilang,” katanya.

Tim Rescue Basarnas Mataram bersama aparat gabungan melakukan pencarian, namun sejauh ini korban belum berhasil ditemukan.

“Sampai dengan saat ini, tim SAR gabungan masih melakukan pencarian dengan menyusuri aliran sungai, hasil sementara masih nihil,” ujarnya.

Kapolsek Praya Timur, Iptu Dami menuturkan korban bersama temannya, Fajri, Tomi dan Rahman mandi di sungai dengan kondisi air yang mengalir lambat. Namun tiba-tiba air bah muncul dengan cepat dan menyeret tubuh korban.

“Selang beberapa menit tiba-tiba air bertambah deras,” katanya.

Tiga rekan korban juga ikut terseret arus sungai, namun mereka berhasil ranting pohon bambu di pinggir sungai. Begitu juga dengan korban, namun genggaman tangan korban lepas akibat derasnya air.

Polisi melakukan pencarian hingga larut malam, namun belum berhasil menemukan korban. Pencarian akan dilanjutkan pagi hari. (red)