KORANNTB.com – Aparat Polsek Dompu mengamankan dua dari lima terduga pelaku pembacokan terhadap pria paruh baya bernama M. Yasin (56) warga asal Lingkungan samporo, Kelurahan Bali, Kecamatan Dompu.

Aksi pembacokan terjadi saat  keributan di Pasar Atas Dompu, tepatnya di Depan Toko Sinar Detik, Kelurahan Bada Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu, Selasa, 2 Maret 2021 sekitar pukul 15.00 Wita.

Paur Subbag Humas Polres Dompu, Aiptu Hujaifah, mengatakan korban  mengalami luka bacok di bagian pundak kanan akibat sabetan senjata tajam milik salah satu dari lima terduga pelaku.

Kala itu korban melerai aksi brutal lima terduga yang hendak menganiaya Dewa (35) warga Lingkungan Samporo Kelurahan Bali, Kecamatan Dompu.

“Kelima terduga tersebut masing-masing, BR (27), GA (26), GR (27), LW (27), semuanya sehari-hari diketahui berprofesi sebagai buruh di komplek pasar tersebut kecuali IR (16) yang masih berstatus pelajar,” kata Hujaifah, Rabu, 3 Maret 2021.

Kelimanya merupakan warga asal Lingkungan Dorongao, Kelurahan Kandai I, Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu, NTB.

Dari penuturan warga di lokasi, insiden itu bermula ketika GA hendak meminta uang pada seorang pengemis yang biasa mangkal di komplek pasar. Tiba-tiba datang Dewa menegur dan meminta GA untuk tidak meminta uang ke pengemis tersebut karena merasa kasihan pada pengemis tersebut. Namun GA tersinggung dengan teguran tersebut dan meninggalkan tempat itu.

Tak terhenti di situ, GA kembali bersama temannya BR, GR, LS dan IR, masing-masing membawa senjata tajam nyaris menganiaya Dewa.

“Melihat itu,  M. Yasin mencoba melerai aksi brutal lima terduga hingga dirinya disabet senjata tajam milik GA tepat di bagian pundak kanannya,” katanya.

Beberapa warga yang menyaksikan, langsung teriak minta tolong. Salah seorang warga melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.

Warga lainnya mengevakuasi M. Yasin ke RSUD Dompu untuk mendapatkan perawatan medis, akibat terkena senjata tajam salah seorang preman.

Aparat Polsek Dompu, dipimpin oleh Kapolsek, Ipda I Kadek Suadaya Atmaja, tiba di lokasi. Termasuk keluarga korban bersama warga yang terus berdatangan mencari dan mengejar para terduga pelaku.

Satu preman ditangkap warga dan keluarga korban. Dia kemudian jadi bulan-bulanan warga. Akibatnya, preman tersebut dilarikan ke RSUD Dompu.

“Hingga salah satu dari mereka ditangkap warga dan langsung dihakimi saat itu juga. Berkali-kali dihalau petugas sampai akhirnya dapat dievakuasi dan dibawa ke RSUD Dompu untuk mendapatkan perawatan,” ujarnya.

Kini, dari lima terduga, satu di antaranya sudah menyerahkan diri, satu lagi tengah menjalani perawatan, dan tiga lainnya masih diburu polisi.

Lebih lanjut, buah dari insiden tersebut pihak kepolisian tengah melakukan penggalangan dengan pendekatan secara persuasif terutama terhadap keluarga korban.

“Karena pihak mereka mengancam akan melakukan pemblokiran jalan jika petugas tidak segera menemukan para pelaku yang saat ini dalam pengejaran,” katanya. (red)