KORANNTB.com – DPD dan DPC Partai Demokrat Provinsi Nusa Tenggara Barat mencukur gundul rambut mereka. Itu sebagai ungkapan rasa syukur tujuh kader senior Demokrat dipecat karena dinilai melakukan aksi kudeta terhadap Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Ketua DPD Demokrat NTB, Mahally Fikri, mengatakan dirinya bersama kader lainnya di NTB mencukur rambut, dirinya menilai itu merupakan langkah AHY untuk menggagalkan kudeta. Sehingga, KLB yang digelar di Sibolga adalah ilegal.

“Sebagai kader, saya senang Ketum berhasil menggagalkan kudeta. Saya tidak mau Demokrat dilemahkan lewat cara-cara yang tidak beradab. Aksi cukur gundul ini nazar kami untuk setia pada kepemimpinan AHY dan Pak SBG,” kata Mahally Fikri, Jumat, 5 Maret 2021.

Mahally tidak menampik, jika oknum GPK-PD terus mengajak pihaknya bersama para Ketua DPC di NTB untuk bergabung pada barisan mereka. Namun, tawaran dengan iming-iming uang besar dengan menyebut akan mengusung Jendral (Pur) Moeldoko sebagai Ketua DPP ke depannya, ditolak mentah-mentah.

Link Banner

Sebab kata Mahally, rencana KLB memang diatur dalam AD/ART Partai Demokrat. Hanya saja, ada ketentuan dan syarat-syaratnya. Yakni, minimal 3/4 pemilik suara.

“Kalau misalnya di Kabupaten Blora menggaungkan KLB silahkan, itu kan karena Ketua DPC marah akibat tidak dicalonkan sebagai Calon Bupati. Nah, kalau di NTB, memang kita juga dikontak langsung oleh orang kepercayaan Jhony Allen Marbun, termasuk saya juga diajak. Tapi, saya dan semua pengurus Demokrat NTB komit dan loyal dengan DPP. Yakni, Mas AHY dan Pak SBY,” ujarnya.

Ketua Fraksi Demokrat DPRD NTB, mempertegas kembali sikap bahwa pengurus dan kader DPD dan DPC Demokrat NTB loyal kepada AHY yang terpilih sebagai ketua umum pada Kongres ke V Demokrat tahun 2020.

“AHY adalah ketua umum yang sah, maka kami menolak segala macam upaya untuk melengserkan beliau. Selama menjabat ketum, AHY sangat memperhatikan kebutuhan kader di daerah. Termasuk, kami di NTB,” ujarnya.

Ia menambahkan, aksi cukur gundul dilakukan sebagai bentuk apresiasi kepada DPP Partai Demokrat yang dengan tegas memecat para kader yang berkhianat. (red)