KORANNTB.com – Mantan Dirut RSUD Provinsi NTB, dr Mawardi Hamri telah genap lima tahun menghilang secara misterius dari rumah dinasnya.

Hari ini, tepat lima tahun sudah Mawardi menghilang. Dia menghilang pada 23 Maret 2016 dari rumah dinasnya di Jalan Langko, nomor 31, Mataram.

Keberadaannya hingga saat ini belum menemukan titik terang. Bahkan, Polda NTB telah mengubah status Mawardi menjadi orang hilang, yang sebelumnya sempat digosipkan diculik.

Polisi pun dibuat kebingungan di mana keberadaan sang dokter. Bahkan, telah beberapa Kapolda NTB berganti jejak hilangnya dokter Mawardi masih penuh tanda tanya.

Polisi telah memeriksa beberapa saksi saat kejadian hilangnya Mawardi. Menurut keterangan saksi, direktur dijemput pada Rabu malam oleh seseorang dengan mengendarai mobil berjenis Avanza hitam. Mobil yang menjemputnya dalam keadaan mesin mati, sehingga hipotesa awal polisi bahwa direktur tidak diculik. Apalagi dengan pakaian resmi yang digunakan saat dijemput.

Keluarga yang sejak awal menduga korban diculik, berubah pikiran saat mengetahui dokter Mawardi membawa empat buku besar. Itu mematahkan alibi seputar diculiknya sang dokter. Namun, hingga saat ini pun belum ada yang mengetahui alasan Mawardi pergi meninggalkan rumah dinasnya dengan pakaian rapi.

Polisi yang telah dibantu oleh tim Cyber Crime Mabes Polri belum juga mendapat titik terang, hanya sebelumnya sinyal terakhir korban dapat dilacak di sekitar wilayah Lombok.

Bahkan Kapolda masa itu Umar Septono, bersedih belum berhasil menemukan Mawardi hingga masa tugas di NTB berakhir. “Jangankan kalian, ibu saya juga masih mempertanyakan itu,” ucapnya.

Adik bungsu dr Mawardi, Nurul Hidayat Hamry

Adik bungsu dr Mawardi, Nurul Hidayat Hamry, sebelumnya pernah sebelumnya pernah berbicara atas hilangnya sang kakak. Dia mengungkapkan bahwa dirinya pernah diberitahu polisi jejak sinyal sang kakak.

“Saya dapat kabar dari polisi sinyal dr Mawardi ada di sebuah dusun terpencil di KLU (Lombok Utara). Yang katanya kalau dibuang ke sana orang tidak dapat selamat,” katanya dalam wawancara media dulu.

“Di sana ada telaga yang tidak terlalu besar tapi dalam, ada dugaan dr Mawardi dimasukan dalam drum lalu dibuang ke telaga itu. Tapi polisi tidak turun menyelam, jadi sampai sekarang hanya rumor aja,” tutur Nurul dengan mata yang berkaca-kaca.

Bahkan dia mengakui hilangnya Mawardi membuat keluarga sangat terpukul. Ibunya sakit mendengar kabar tersebut dan beberapa lama meninggal dunia.

Pihak keluarga juga sempat mengadakan sayembara dengan iming-iming uang ratusan juta bagi siapapun yang mengetahui keberadaan dr Mawardi. Namun, tidak ada satu pun yang dapat mengetahui pasti misteri keberadaan sang dokter. (red)