KORANNTB.com – Tangkapan layar percakapan WhatsApp mendadak menghebohkan media sosial. Seorang diduga oknum guru honorer di SMAN 1 Wera, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, mendoakan muridnya meninggal dunia.

Bermula dari kecelakaan lalulintas seorang siswa yang tengah konvoi kelulusan. Siswa tersebut kemudian dirujuk ke RSUD Dompu untuk menjalani perawatan akibat luka yang diderita.

Beberapa lama berselang, muncul unggahan percakapan WhatsApp yang berisi komentar Agus yang diduga guru siswa tersebut mendoakan agar siswa tersebut meninggal.

“Ktx ada yg kecelakaan tunggal di rujuk ke rumah sakit bima. Mudahan mampus,” kata Agus dalam percakapan WhatsApp.

Berselang beberapa lama, murid yang kecelakaan tersebut meninggal dunia dalam perawatan tim medis.

Percakapan guru yang mendoakan murid meninggal dunia itu menjadi viral di Facebook. Banyak netizen mengecam sikap guru kepada muridnya yang mengalami musibah.

Seorang warga, Agus Mawardy mengirim surat terbuka untuk Gubernur NTB Zulkieflimansyah. Dia meminta oknum guru tersebut diberikan sanksi tegas.

“Pak Gubernur NTB mohon dibina bila perlu dipecat oknum Guru Honorer di SMAN 1 Wera yang bernama sama dengan kami ini. Apa yang didoakannya ini sudah tak benar dan akhirnya menjadi kenyataan. Murid yang kecelakaan akibat konvoi kelulusan dan didoakan meninggal oleh oknum Guru ini akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya saat dirujuk di RSUD Dompu,” tulisnya, Selasa, 6 Maret 2021.

“Sungguh tindakan yang tak terpuji bagi seorang pendidik yang mendoakan hingga ingin syukuran dengan mengorbankan darah binatang agar muridnya meninggal dunia,” katanya.

Dia mengatakan, sikap guru seperti itu tidak dapat ditolerir, “Tak bisa ditolerir cara Guru ini. Hingga akhirnya siswanya sendiri pun meninggal dan duka ini menjadi kebahagiaan bagi seorang pendidik. Mohon dipecat Guru ini Pak Gubernur,” ujarnya. (red)