KORANNTB.com – Di balik dugaan raibnya dana Rp10 miliar milik Bank NTB Syariah yang diduga digelapkan oknum penyelia pelayanan nontunai, namun Bank NTB Syariah menuai banyak pujian dan apresiasi.

Baru-baru ini, Wakil Ketua DPRD NTB, Mori Hanafi memuji Direktur Utama Bank NTB Syariah, Kukuh Rahardjo. Mori mengatakan, dugaan penggelapan Rp10 miliar tidak terlepas dari peran Kukuh Rahardjo yang melakukan tracing sekian ribu transaksi untuk menemukan transaksi mencurigakan.

“Munculnya temuan sebesar Rp10 miliar berkat dilakukan tracing sekian ribu transaksi diduga mencurigakan oleh manajemen Bank NTB Syariah di bawah kepemimpinan Kukuh Rahardjo. Justru kita harus apresiasi keberhasilan dalam melakukan pengungkapan terhadap masalah ini,” ujar Mori dilansir dari Garda Asakota.

Kukuh Rahardjo juga mengatakan permasalahan tersebut saat ini sedang ditangani aparat penegak hukum atau APH. Kasus tersebut memang bersifat dugaan, dan sepenuhnya diserahkan ke APH.

“Permasalahan ini sebenarnya masih dugaan temuan atas dugaan penyalahgunaan kewenangan yang terjadi di salah satu cabang Bank NTB Syariah. Itu salah satu dampak dari perbaikan bisnis sejak Bank NTB Syariah berkonversi,” katanya, Kamis, 8 April 2021 di Mataram.

Dia mengucapkan terimakasih atas apresiasi yang diberikan dewan agar Bank NTB Syariah tetap semangat.

“Kami ucapkan terimakasih kepada seluruh stakeholder termasuk wakil rakyat kami di DPRD Kabupaten/kota dan provinsi,” ujarnya.

Sejak laporan diajukan ke APH, saat ini kata Kukuh, kepolisian telah mulai mendalami kasus tersebut

“Memang sejak berapa hari lalu kami sudah melaporkan ke APH, dan APH sudah menindaklanjuti dengan melakukan investigasi terhadap petugas terkait,” ujarnya.

Kukuh mengatakan, Bank NTB Syariah akan terus melanjutkan ikhtiar dalam meningkatkan pertumbuhan. Karena, sejak berkonversi dari konvensional ke syariah, pertumbuhan Bank NTB Syariah terus mengalami kemajuan.

“Kedua, kami lebih berpikir untuk melanjutkan ikhtiar kami meningkatkan pertumbuhan yang sejak dua tahun terakhir saat kami berkonversi menjadi Bank NTB Syariah, Alhamdulillah pertumbuhan kami jauh di atas rata-rata,” ungkapnya.

Itu katanya berkata dukungan nasabah yang mempercayai Bank NTB Syariah. “Kami sangat menghargai nasabah-nasabah kami dan dewan yang memberikan kepercayaan dan dukungan kepada kami untuk melaporkan ke APH,” imbuhnya.

Bank NTB Syariah enggan larut dalam persoalan dugaan fraud di salah satu cabang. Bank tersebut akan terus melanjutkan ikhtiar meningkatkan pertumbuhan.

“Kami tidak mau larut terhadap permasalahan ini, karena yang kami pikirkan adalah bagaimana caranya pertumbuhan yang sudah terjadi dua tahun ini dapat berlangsung terus,” katanya.

Pertumbuhan di Atas Rata-Rata Nasional

Direktur Pembiayaan Bank NTB Syariah, Muhamad Usman, mengatakan kemajuan bisnis Bank NTB Syariah terus menunjukkan kemajuan dari sebelum berkonversi.

“Dua tahun yang lalu biasa kita reborn pada bulan Mei atau Juni. Tapi tahun ini Alhamdulillah kita di bulan Januari berada di posisi Desember sehingga ada kemajuan dari pertumbuhan bisnis kita,” jelasnya.

Itu tidak terlepas dari kepercayaan nasabah terhadap Bank NTB Syariah. Bahkan, nasabah sama sekali tidak khawatir terhadap sengkarut yang dialami bank saat ini.

“Masyarakat tetap memberikan kepercayaan. Itu menjadi suatu modal bagi kami untuk terus tumbuh,” katanya

Pihak OJK pun menuaikan apresiasi terhadap peningkatan pertumbuhan bisnis bank tersebut. Itu karena dari sisi pembiayaan dan dana, Bank NTB Syariah melesat maju di atas rata-rata nasional.

“Beberapa hari lalu pihak OJK mengapresiasi pertumbuhan bisnis kami sampai dengan tahun 2020, baik dari sisi pembiayaan maupun sisi dana di atas rata-rata pertumbuhan nasional,” ungkapnya.

“Dari sisi pembiayaan di nasional negatif (minus 2), tapi kita justru positif sampai 14,8 persen,” katanya.

Begitu juga di sisi aset atau dana pertumbuhan nasional sekitar 7 persen, sementara Bank NTB Syariah melesat naik di atasnya.

“Aset nasional tumbuh 7 persen, kalau kita 20 persen,” jelasnya.

Bank NTB Syariah juga menyediakan program saat menghadapi pandemi. Program yang berakhir Maret 2021 lalu adalah apresiasi terhadap pahlawan COVID-19.

“Kita juga ada program Covid sampai bulan Maret kemarin. Itu nasabah atau masyarakat yang kita anggap sebagai pahlawan Covid kita berikan tarif spesial, biaya spesial,” ujarnya.

Kini, Bank NTB Syariah tengah menyiapkan program menyambut Ramadhan 2021. Tentunya, akan lebih fokus memajukan pertumbuhan bisnis. (red)