KORANNTB.com — Polresta Mataram berupaya memberikan kenyamanan maksimal untuk warga masyarakat dalam melaksanakan ibadah di bulan Suci Ramadhan.

Balap liar dan perang petasan masih menjadi gangguan utama di Kota Mataram. Tindakan tegas kembali diupayakan Kepolisian. Setelah sebelumnya mengamankan 14 orang pelaku balap liar, tim gabungan Polresta Mataram kembali mengamankan lima orang pelaku balap liar.

Seluruhnya digelandang Polisi ke Mapolresta Mataram untuk dimintai keterangan. Selain itu tiga unit motor yang digunakan balap liar turut diamankan Kepolisian.

“Dini hari tadi. Lima orang kami amankan  dua lokasi berbeda di Kota Mataram. Mereka ini pelaku liar,’’ kata Kapolresta Mataram Kombes Pol Heri Wahyudi, Minggu, 18 April 2021.

Patroli gabungan dimulai sejak Sabtu sore dengan menurunkan puluhan personel seluruh fungsi Polresta Mataram. Lalu beranjak sampai ke malam hari. Petugas terus menyisir tempat yang digunakan sebagai lokasi balap liar, balap lari maupun perang petasan atau mercon.

Seperti di Jalan Langko, Jalan Udayana, Jalan Baru Monjok, Jalan Baru Tohpati, Turida dan Punia.
Kemudian Minggu dini hari sekitar pukul 00.00 Wita.

Informasi didapati petugas tentang adanya balap motor liar di dua lokasi berbeda. Yakni di Jalan Airlangga dan Punia. Informasi ini benar adanya. Puluhan orang yang memadati lokasi balap liar lari berhamburan.

Petugas kemudian mengamankan lima orang pelaku balap liar. Seluruhnya beserta tiga unit motor yang digunakan balap liar diamankan ke Mapolresta Mataram.

“5 orang ini kami amankan di Jalan Airlangga dan Punia. Sekarang sedang kita proses,’’ ujarnya.

Pemeriksaan singkat digelar petugas. Lima orang yang diamankan tercatat masih anak di bawah umur. Empat orang berasal dari Desa Perampuan, Lombok Barat. Sisa satu pemain balap liar lainnya dari Mataram Timur, Kota Mataram.

LFakta ini seakan mengulangi pembubaran balap liar sebelumnya. Di mana pelaku yang diamankan petugas masih anak di bawah umur.

“Iya dari lima orang yang kita amankan itu, empat masih anak-anak,’’ katanya.

Seluruh pelaku yang diamankan masih menjalani pemeriksaan di ruang pidana umum (Pidum) Satreskrim Polresta Mataram.

“Semuanya kita masih mintai keterangan. Nanti kita sampaikan hasilnya,” katanya.

Berikutnya di Minggu pagi, sekitar pukul 05.30 Wita. Kepolisian mempertebal pengawasan dengan mendatangi Jalan Udayana. Menurunkan personel Sat Samapta, Polresta Mataram mengantisipasi terjadinya perang petasan yang kerap terjadi. Karena tidak hanya membahayakan warga sekitar. Tapi perang petasan ini mengganggu dan membahayakan pengguna jalan.

Benar saja perang petasan masih terjadi. Bunyi ledakan petasan dangar mengganggu dan membahayakan. Pelaku perang petasan pun cukup nekat dan tidak mengindahkan imbauan petugas.

Sempat juga terjadi saling kejar antara petugas dan pelaku perang petugas. Hasilnya, 11 pelaku perang petasan di Jalan Udayana diamankan dan dibawa ke Mapolresta Mataram.

“Ini ada 11 pemain perang petasan yang kita amankan. 9 orang masih anak-anak dan dua orang dewasa. Tindakan mereka itu membahayakan,’’ ungkapnya.

Heri menjelaskan, Kepolisian selanjutnya akan mengundang seluruh orang tua. Baik orang tua pelaku balap liar maupun perang petasan yang diamankan. Tak ketinggalan, masing-masing Kepala Lingkungan juga diminta hadir.

“Yang jelas ini akan kita tindak. Harus ada efek jera supaya tidak lagi menggelar balap liar. Karena mereka taruhan juga. Kemudian juga yang perang petasan ini kita atensi penuh,’’ tegasnya. (red)