KORANNTB.com – Ketua Sahabat Pariwisata Nusantara (SAPANA), Rudi Lombok menyayangkan keterlibatan oknum Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB di balik upaya kudeta dirinya.

Dia menyebut, aktor yang mendesak dirinya dikudeta dari posisi Ketua SAPANA berinisial AG. Menjabat posisi penting di BPPD NTB.

“Waktu itu saya dianggap kritik pemerintah. Berusaha mereka untuk menjatuhkan saya. Di balik itu oknum BPPD inisial AG, informasikan ke pengurus SAPANA bahwa kalau saya masih memimpin SAPANA, tidak akan mendapatkan tempat di pemerintah,” kata Rudi di Mataram, Jumat, 4 Juni 2021.

Itu membuat posisi Rudi Lombok sempat disingkirkan dari Ketua SAPANA. Namun, Rudi mengklaim bahwa dirinya hingga saat ini masih menjadi Ketua SAPANA yang sah.

Dia menyayangkan keterlibatan AG dalam upaya menyingkirkan dirinya dari SAPANA. Padahal, berdirinya SAPANA diinisiasi oleh Rudi sejak 2020.

“Itu jadi tanda tanya dalam hal ini kok ikut campur dalam urusan rumah tangga/ organisasi orang,” katanya.

Rudi mengatakan, AG sempat membantah dirinya terlibat merayu pengurus SAPANA untuk menyingkirkan Rudi. Namun setelah dikonfrontir, AG akhirnya mengakuinya.

“Saya konfirmasi ke AG, dia bilang tidak pernah. Kemudian dikonfirmasi kembali dia mengaku pernyataan seperti itu. Itu (BPPD) tidak patut masuk ke ranah organisasi lain,” ujarnya.

“Bagaimana bisa menjadikan organisasi pariwisata mitra di sisi lain ikut campur urusan rumah tangga orang,” sesal Rudi.

Dia mengatakan, Ketua SAPANA versi Rozi saat ini tidak sah karena tidak memiliki legalitas.

“Tidak ada legalitas. Sebagai pendiri dan Ketua Umum SAPANA, saya katakan kalau benar mana legalitasnya. Seharusnya seminggu sejak menyatakan diri ketua harus ada legalitas,” ujarnya. (red)