KORANNTB.com – Nusa Tenggara Barat (NTB) saat ini telah memasuki musim kemarau. Namun, meskipun berada di musim kemarau, beberapa hari belakangan ini beberapa wilayah NTB diguyur hujan.

BMKG Stasiun Meteorologi ZAM Praya, menjelaskan fenomena hujan di musim kemarau.

Wulan Wandarana, seorang prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi ZAM, menjelaskan musim kemarau bukan berarti tidak hujan sama sekali, namun hujan dengan intensitas yang tidak sebanyak dengan musim hujan.

“Musim kemarau tidak berarti tidak hujan ada hujan sama sekali, namun ada hujan tapi intensitasnya tidak sebanyak musim penghujan,” katanya, Kamis dini hari, 17 Juni 2021.

Wilayah di NTB memiliki sifat hujan yang berbeda, sehingga meskipun telah masuk musim kemarau, namun beberapa wilayah masih terdapat hujan.

“Setiap wilayah mempunyai sifat hujan yang berbeda sehingga di beberapa wilayah NTB masih ada peluang untuk terjadinya hujan walaupun dalam kondisi kemarau,” katanya.

Dijelaskan, penyebab hujan di musim kemarau saat ini karena terdapat beberapa kondisi dinamika atmosfer yang mempengaruhi terbentuknya hujan.

“Memang benar untuk beberapa hari ini wilayah NTB juga terjadi hujan dengan intensitas hujan ringan hingga lebat hal ini dikarenakan adanya beberapa kondisi dinamika atmosfer yang mempengaruhi terbentuknya hujan di wilayah NTB,” jelasnya.

Penyebab hujan di antaranya adalah  Madden Julian Oscillation (MJO) pada tanggal 16 Juni 2021 berada pada kuadran 2 (Indian Ocean) yang menunjukkan MJO cukup berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan.

“Hal ini tentunya mampu meningkatkan aktivitas konvektif di wilayah tersebut, Suhu Muka Laut/Sea Surface Temperature (SST) dengan anomali +1 0C – +4 0C yang dapat meningkatkan potensi penguapan (penambahan massa uap air),” ujarnya.

MJO adalah fenomena di atmosfer yang mengindikasikan pergerakan sistem konvektifitas udara skala besar.

Penyebab lainnya adalah terdapat  Intrusi Udara Kering melintasi wilayah perairan selatan Jawa Tengah hingga NTB yang mampu mengangkat massa udara menjadi lebih hangat dan lembab di wilayah NTB. Hal itu juga mempengaruhi hujan di wilayah NTB meski di musim kemarau. (red)

Foto: Shutterstock