Warga Diajak Open Donasi untuk Kontingen PON NTB 2021
KORANNTB.com – Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XX di Jayapura akan berlangsung September 2021 Mlmendatang. Kontingen PON NTB yang dipimpin Mori Hanafi dipastikan akan mengirim sejumlah atlet dari berbagai cabor untuk menyukseskan setiap empat tahun sekali tersebut.
Meskipun demikian rumor yang beredar kontingen PON NTB masih terkendala masalah logistik selama pelaksanaan PON di tanah Papua tersebut. Apalagi acara pembukaan Pelatda PON NTB Gemilang Papua 2021 tanggal 3 Juni 2021, Ketua Kontingen PON NTB, Mori Hanafi secara ekplisit dan terbuka akan mencari sponsor untuk kontingen PON NTB yang dipimpin.
Sejurus dengan hal tersebut, Gubernur NTB Zulkiflimansyah menyatakan dirinya tidak pernah meragukan kemampuan Ketua Kontingen PON NTB dalam mencari sponsor di ajang olah raga nasional karena itu kelihaian Mori Hanafi sebagai politisi.
Terkait dengan itu, Mi6 mendorong Pemprov NTB dan Kontingen PON NTB menggalang open donasi kepada masyarakat NTB maupun luar NTB. Open Donasi ini dimaksudkan agar ada partisipasi maupun keswadayaan masyarakat NTB dalam memberikan atensi dan apresiasi terhadap pejuang NTB dalam ajang PON XX.
“Jika sponsorship terbatas pada sejumlah orang atau badan usaha, maka open donasi akan bersifat masif dan partisipatif, karena melibatkan seluruh komponen masyarakat NTB untuk menyumbang atlet kesayangannya,” kata Direktur Mi6, Bambang Mei Finarwanto, Sabtu, 19 Juni 2021.
Selanjutnya pria yang akrab disapa Didu mengatakan di tengah pandemi yang berdampak kepada seluruh sektor kehidupan warga NTB, maka penggalian dana open donasi ini haruslah dimaknai saling menguatkan dan solidaritas dari masyarakat NTB untuk pejuang olahraga.
“Untuk itu Pemprov NTB/ KONI segera merumuskan taktik dan strateginya agar open donasi ini bisa sukses merebut hati masyarakat NTB,” ujar Didu.
Mi6 menambahkan kunci merebut hati warga NTB agar bergerak menjadi sponsorship secara massal, salah satunya adalah soal transparansi atau keterbukaan anggaran untuk ajang PON XX. Ini penting karena warga NTB ingin memastikan donasinya tepat sasaran untuk para atlet.
“Debet – kredit anggaran PON NTB dibuka saja ke publik, berapa yang masuk, sumbernya, kekurangannya maupun item-item rincian penggunaannya. Makin transparan ke publik makin bagus. Tidak ada dusta di antara kita,” katanya.
Didu menambahkan di tengah defisit keuangan yang dialami Pemprov NTB, maka open donasi ini merupakan salah satu solusi yang baik untuk menutupi kekurangan dana untuk atlet PON NTB.
“Masalahnya sekarang apakah Pemprov NTB/KONI dengan jejaring yang dimilikinya mampu nggak menggerakkan seluruh semesta rakyat NTB untuk bersatu padu dan bergandengan tangan menggalang open donasi secara massal dan masif,” katanya. (red)