KORANNTB.com – Anggota DPRD Nusa Tenggara Barat, Najamuddin Mustafa terlibat cekcok dengan petugas penyekatan PPKM Darurat di pintu masuk Kota Mataram, Kamis, 15 Juli 2021.

Najamuddin berdebat dengan polisi karena tidak mengizinkan sopir pribadinya masuk Mataram lantaran belum divaksin.

“Dia (sopir) bagian yang belum mendapatkan vaksin karena di desanya dia baru 800 yang vaksin dari 2 ribu,” kata Najamuddin pada petugas kepolisian.

Bahkan, Anggota Komisi I DPRD NTB ini meminta petugas penyekatan membubarkan diri dengan alasan syarat masuk harus mengantongi surat vaksin tidak efektif.

“Negara ini baru beli vaksin 80 juta, sementara yang akan divaksin 275 juta jiwa. Anda menjalankan tugas yang anda tidak tahu,” ujarnya.

Setelah lama terlibat perdebatan, petugas akhirnya membiarkan Najamuddin dan sopirnya masuk Mataram.

Menanggapi itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda NTB, Kombes Pol Hari Brata, mengatakan akan memanggil Najamuddin dan petugas penyekatan untuk diperiksa.

“Ya betul (Najamuddin akan diperiksa),” katanya.

“Kita juga akan periksa petugas di lapangan dan saksi-saksi terkait dugaan pelanggaran prokes PPKM Darurat,” ujarnya.

Sementara, Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Artanto, mengatakan akan melakukan evaluasi terhadap kejadian tersebut.

Anggota DPRD NTB cekcok dengan petugas penyekatan

“Ya kita akan melakukan evaluasi terhadap kejadian tersebut. Nanti Polres setempat akan evaluasi,” ujarnya.

Artanto mengatakan untuk masuk ke Mataram saat PPKM Darurat ini tidak mesti surat vaksin, tapi akan dilakukan pengambilan swab jika belum divaksin. Itu untuk mencegah penyebaran COVID-19.

“Kita memahami jumlah vaksin belum cukup untuk semua masyarakat, sehingga jika masyarakat tidak dapat mengajukan surat vaksin akan dilakukan swab,” katanya. (red)