KORANNTB.com – Universitas Mataram (Unram) dikabarkan belum menarik mahasiswa KKN sepenuhnya. Padahal, Wakil Gubernur NTB, Sitti Rohmi Djalilah, telah mengeluarkan edaran terhadap seluruh kampus di NTB untuk melakukan penarikan mahasiswa KKN.

Sitti Rohmi yang juga menjadi Wakil Ketua Satgas COVID-19 NTB telah mengeluarkan surat edaran untuk melakukan pencegahan COVID-19 secara optimal.

Metode KKN diminta dilakukan secara online. Kampus juga diminta untuk menarik mahasiswa KKN di lokasi pengabdian.

Padahal, sebelumnya sekitar tujuh mahasiswa KKN Unram di Dasan Geres, Kecamatan Gerung, Lombok Barat terpapar COVID-19 saat berada di lokasi KKN. Bahkan, mahasiswa ditarik kembali untuk menghindari penyebaran COVID-19.

Dalam edaran yang dikeluarkan Pemrov NTB bertujuan agar angka kasus positif COVID-19 dapat ditekan. Itu dibutuhkan peran semua pihak, tidak terkecuali kampus yang seharusnya menjadi cerminan teladan di masyarakat.

Namun hingga kini Unram belum menarik sepenuhnya mahasiswa KKN. Padahal NTB saat ini melakukan PPKM berbasis mikro dan PPKM Darurat di Mataram.

Ketua LPPM Unram, Muhammad Ali, mengatakan kondisi saat ini terhadap mahasiswa KKN masih aman. Unram juga disebut telah melakukan beberapa penarikan.

Penarikan dilakukan beberapa tahap disebut untuk menghindari kepanikan di masyarakat.

“Kondisi saat ini aman terkendali. Penarikan mahasiswa KKN dapat dilakukan setiap saat. Dan kami sudah melakukan beberapa tahap penarikan untuk mencegah mobilisasi massa dan kepanikan masyarakat,” katanya, Jumat, 16 Juli 2021.

Pada 4 Juli 2021 Unram telah mengeluarkan edaran tentang penerapan protokol COVID-19 di lokasi KKN Tematik Unram. Edaran tersebut berisi setiap langkah untuk menghindari penularan pandemi.

Kegiatan di dalam ruangan lebih dari 10 orang juga dilarang pihak kampus. Posko KKN memiliki sirkulasi udara dan luas.

Juga, bagi mahasiswa KKN memiliki gejala terpapar COVID-19 harus segera menghubungi Satgas COVID-19 Desa/Kecamatan dan Dosen Pembimbing Lapangan, serta secepatnya melakukan pemeriksaan di rumah sakit.

Muhammad Ali juga menjelaskan Unram telah menyiapkan upaya mitigasi terhadap mahasiswa KKN dalam bentuk software dan hardware.

Bentuk software berisi tatacara penerapan protokol kesehatan dan lainnya. Sementara hardware berisi langkah sigap Unram terhadap mahasiswa KKN yang memiliki gejala COVID-19. (red)