KORANNTB.com – Produk-produk unggulan dari 10 perusahaan Kecil dan Menengah (UKM)  di Kota Mataram dan Lombok Barat mulai unjuk kualitas.

Masing-masing UMKM  yang mendapat pendampingan pelatihan produktivitas dari Disnaker Provinsi dan Kabupaten/Kota setempat, sudah memiliki produk unggulan yang diminati oleh konsumen, bahkan sudah ada yang menembus pasar luar daerah.

Sejumlah produk wira usaha baru yang mengikuti bimbingan konsultansi produktivitas usaha tersebut, di antaranya kopi, rumput laut, serbat rumput laut, abon ikan, dan olahan jamur. Bahkan abon ikan ini, jika lulus uji di istana negara, maka akan disajikan untuk presiden dalam ajang internasional di KEK Mandalika.

“Kita bersyukur produk-produk yang dihasilkan UMKM ini sudah mulai menunjukkan kualitasnya, bahkan sudah dipasarkan sampai ke luar daerah, juga ada yang diminati konsumen luar negeri,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prov. NTB I Gede Putu Aryadi, pada acara presentasi perusahaan yang mengikuti kegiatan bimbingan konsultansi di Lombok Barat, Selasa, 31 Agustus 2021.

Provinsi NTB memiliki potensi pertanian yang sangat besar, misalnya di Suranadi yang memiliki komoditas pisang, kopi, nangka dan singkong. Potensi tersebut dilihat oleh Kelompok PMI Purna yang ada di Dusun Kumbi, Desa Pakuan. Karena itu, mereka memproduksi Kopi Kumbi. Kopi Kumbi ini bahkan menjadi salah satu produk yang akan menyuplai kebutuhan wisatawan di event internasional di KEK Mandalika.

Menurut Gede, produk-produk yang dihasilkan oleh UMKM harus memiliki standar mutu dan kemasan yang baik.

“Sebagai contoh Lombok terkenal dengan dodol nangka, walaupun rasanya enak tetapi kalau kemasannya kurang menarik maka akan kalah oleh produk-produk dari luar daerah yang memiliki merk dan kemasan yang lebih menarik,” ujar mantan Kadiskominfotik NTB ini.

Gede berpesan kepada pelaku usaha UMKM agar ikut berpartisipasi dalam ajang bergengsi di KEK Mandalika.

“Produk UMKM yang dimiliki oleh NTB harus bisa mencukupi kebutuhan dalam ajang internasional tersebut, jangan sampai produk dari daerah lain yang mengisi dan kita menjadi penonton di negeri sendiri,” ujarnya.

Kegiatan presentasi ini diikuti oleh lima perusahaan UMKM dengan 25 orang pekerja se-Kota Mataram dan lima perusahaan dari Lombok Barat, dengan jumlah pekerja 50 orang.

Berikut ini adalah lima perusahaan di Kota Mataram: UD Ares mengolah rumput laut dalam bentuk, kerupuk, serbat, rengginang dan kopi. Pawon DJ membuat Sate Pusut, Serbat Instan Spesial dengan kombinasi 15 macam rempah-rempah, Keripik Pisang Kepok  dan Abon Ikan. UKM. ZaturRizka mengolah kopi rumput laut, serbat jahe, kerupuk rumput laut, dan abon ikan. Mandiri Gordyn produk retail gordyn. Totom cookies & bakery membuat roti, cake dan kacang mercon.

Lima perusahaan di Lombok Barat antara lain: UMKM Tirtha membuat aneka dodol, satuh kacang hijau, komak pedas manis
paling laku dodol nangka. Difiya jamur adalah perusahaan budidaya jamur dan membuat aneka olahan jamur, seperti keripik jamur dan sate jamur. UD. Arrozi merupakan perusahaan konveksi seragam sekolah, jas almamater, peci, dasi.

UD. Pancor membuat batako dan Vanny Bakery membuat bermacam-macam roti seperti roti tawar dan roti pisang.

Produk dari 10 UMKM ini kualitasnya sudah sangat bagus. Pangsa pasarnya tidak hanya di dalam daerah, tetapi juga sampai ke luar daerah dan ke luar negeri.

Bahkan Abon ikan dari Pawon DJ digadang-gadang untuk menjadi menu makan Presiden RI pada saat pergelaran internasional di KEK Mandalika.

“Saat ini abon ikan kami sedang dalam proses cek laboratorium istana negara. Doakan semoga bisa lulus Pak,” kata Baiq Dian Cahyani selaku pendiri Pawon DJ.

Tak mau kalah, Baiq Rokh Hilmi pemilik UD. Ares juga mengungkapkan bahwa Produk Serbat rumput lautnya mendapatkan permintaan tetap dari berbagai daerah. Bahkan perusahaannya mendapatkan undangan untuk ekspor Produk Serbat Rumput Laut ke Malaysia dan Singapura.

“Tapi kalau untuk ke luar negeri, kami belum berani Pak,” ujarnya.

Produk jamur segar dan olahan jamur dari Difiya Jamur sudah dipasarkan di Lotte dan Transmart. Namun, selama pandemi Difiya Jamur hanya memasarkan jamur segar di Lotte.

“Dinas perdagangan sudah menawarkan Difiya Jamur untuk memenuhi kebutuhan di hotel-hotel. Jika memang perjanjiannya jelas, kami siap untuk memenuhi kebutuhan tersebut,” ujar Baiq Yuliana Fitri selaku Pimpinan dari Difiya Jamur. (red)