KORANNTB.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meresmikan SPBU BBM satu harga di Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Kamis, 16 September 2021.

Daerah pelosok Lombok tersebut masuk dalam daerah T3 (terdepan, terpencil, tertinggal). Sehingga untuk memudahkan masyarakat memperoleh BBM, SPBU diluncurkan di sana.

Tidak hanya Lombok, peresmian BBM satu harga hari ini juga ada di 16 titik daerah 3T di Indonesia.

“Target kita sebanyak 584 penyalur sampai 2024 di seluruh Indonesia. Dalam rentang waktu tiga tahun memiliki tantangan membangun 80-100 stasiun per tahunnya,” kata Arifin Tasrif.

Dia mengatakan, penyaluran BBM satu harga di daerah 3T sudah direncanakan sejak 2017, untuk mempermudah masyarakat mendapatkan BBM dengan harga setara dengan SPBU pada umumnya.

“Masyarakat terluar, terpencil bisa terjangkau. Ini membutuhkan upaya bagaimana bisa membangun daerah tersebut,” ujarnya.

Arifin Tasrif membenarkan kesulitan akses wilayah 3T, seperti di daerah pegunungan Papua. Namun itu tetap dilaksanakan sebagai implementasi terhadap nilai keadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

“Di daerah pegunungan Papua membutuhkan upaya keras. Memang biaya logistik lebih mahal, tapi lebih penting bagaimana masyarakat bisa merasakan (manfaat),” ujarnya.

Dia berharap, stok dan kualitas BBM di daerah 3T sama seperti SPBU pada umumnya. SPBU di daerah 3T diminta untuk tidak kehabisan stok yang membuat warga harus menunggu lama mendapatkan BBM.

“Melalui BBM satu harga kita harapkan daerah terluar dapat menikmati BBM yang berkualitas. Stok dan kualitas harus terjaga,” katanya. (red)