KORANNTB.com – PLN UIP Nusa Tenggara membantah bahwa pembangunan di Desa Sandik, Lombok Barat bukan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET), tapi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT).

Perbedaannya, SUTT memiliki tegangan di atas 35 kV sampai dengan 245 kV. Sementara SUTET memiliki tegangan di atas 245 kV. SUTT radiasinya sangat kecil. Lebih kecil dibandingkan radiasi matahari dan ponsel. Sehingga tidak berdampak bagi kesehatan manusia.

Pembangunan SUTT di Lombok  merupakan proyek strategis tol Listrik Lombok yang akan mendukung keandalan listrik di daerah ini.

Assistant Manager Komunikasi PLN UIP Nusa Tenggara, Lalu Irlan Jayadi mengatakan, proses pembangunan SUTT juga sudah melalui kajian dan prosedur yang berlaku. Termasuk sosialisasi ke masyarakat.

“Jadi yang dibangun itu bukan SUTET tetapi SUTT,” kata Irlan.

Menurut Irlan, PLN sebagai perpanjangan tangan pemerintah, tentunya bekerja dan melaksanakan pembangunan yang diamanatkan oleh pemerintah untuk membangun infrastruktur ketenagalistrikan.

“Proses proses tersebut dilaksanakan dengan memperhatikan kaidah hukum perundang-undangan yang berlaku, terlebih pembangunan SUTT tersebut merupakan PSN (Project Strategis Nasional),” kata Irlan.

Irlan menegaskan, PLN sangat terbuka apabila ada keluhan dan laporan terkait aktifitas di lapangan.

“Karena bagaimana pun juga aktifitas konstruksi dilaksanakan dengan pertimbangan teknis yg mengedepankan keselamatan, apalagi masyrakat umum,” katanya.

Ia menambahkan, jalur SUTT ini merupakan ring TOL listrik sistem Lombok, yang nantinya akan memperkuat sistem kelistrikan lombok jelang menghadapi even international di Mandalika.

“Apalagi kawasan Mandalika juga termasuk salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN),” ujarnya. (red)

Foto: Lokasi pembangunan SUTT di Desa Sandik, Lombok Barat