KORANNTB.com – Sirkuit Mandalika di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, akan menggelar rangkaian event balapan. Mulai dari Asia Talent Cup, Superbike hingga MotoGP.

Di balik keindahan nama Mandalika, tidak terlepas dari legenda suci Putri Mandalika.

Konon dahulu kala hiduplah sosok putri yang cantik jelita dari Kerajaan Tonjang Beru di Lombok. Dikenal sebagai Putri Mandalika. Sosok sang putri tidak hanya menawan tetapi memiliki akhlak terpuji, sehingga dia jadi rebutan banyak pangeran.

Budayawan Sasak, Lalu Putria, mengatakan banyak putra mahkota baik dari Lombok maupun luar Lombok berlomba-lomba untuk mempersunting sang putri. Sang Putri betul-betul jadi rebutan para pangeran dari empat penjuru mata angin.

Link Banner

“Putri raja dari Lombok yang sangat cantik jelita. Dia diminati beberapa putra mahkota yang merupakan kedatuan atau kerajaan dari Lombok dan luar Lombok,” katanya.

Sang putri pun bimbang harus memilih salah satu pangeran, karena jika memilih salah satu di antara banyak pangeran maka akan menimbulkan kecemburuan dan berakhir pada pertumpahan darah.

“Banyak pangeran yang akan mempersunting dirinya sehingga dia bingung untuk memilih siapa. Karena kalau dia memilih salah satu putra mahkota, dia khawatir akan terjadi perselisihan bahkan peperangan, sehingga dia berjanji pada semua pangeran, jika mencintai dirinya datanglah pada tanggal 20 bulan 10 kalender Sasak,” ujarnya.

Pada tanggal 20 bulan 10 kalender Sasak, seluruh pangeran berkumpul di Pantai Seger (masuk di kawasan Mandalika). Sang putri dari atas bukit menegaskan tidak memilih salah satu di antara pangeran.

“Putri Mandalika menetapkan diri tidak memilih salah satu pangeran,” katanya.

Sang putri berpesan jika semua rindu padanya, maka datanglah setiap tahun pada tanggal 20 bulan 10 kalender Sasak di pantai itu. Putri Mandalika kemudian lompat dari atas bukit menerjunkan diri ke laut dan menghilang ditelan ombak.

Semua orang berusaha mencari sang putri, namun tubuh Putri Mandalika tidak ditemukan. Mereka hanya menemukan ribuan cacing laut yang disebut Nyale. Nyale berasal dari kata nyala, karena ribuan cacing laut berwarna warni. Itu diyakini sebagai jelmaan Putri Mandalika.

Dari peristiwa tersebut hingga kini muncul tradisi Bau Nyale atau menangkap cacing laut. Ribuan masyarakat berbondong-bondong datang ke pantai tersebut setiap satu tahun sekali untuk mencari Nyale.

Bau Nyale berawal dari legenda Putri Mandalika. Masyarakat datang Bau Nyale untuk menyambut figur sentral masyarakat Lombok yang mana beliau mengorbankan diri untuk kepentingan orang banyak,” katanya.

Untuk menetapkan tanggal Bau Nyale, akan digelar musyawarah tokoh adat dari empat penjuru mata angin.

Kemudian penetapan tanggal Bau Nyale menggunakan papan warige. Biasanya menjelang Bau Nyale akan ada tanda-tanda alam.

Tanda alam biasanya berupa suara gemuruh dari laut selatan Lombok disertai hujan angin. Kemudian petir yang menyambar, bambu muda atau dalam istilah Sasak Lombok disebut rebung mulai tumbuh dan masih banyak lagi tanda-tanda alam.

Masyarakat meyakini Nyale jika di-sembek (diusap di kening) anak maka anak dapat mengikuti kebijaksanaan Putri Mandalika.

Nyale di-sembek ke anak dengan doa dan harapan agar anaknya bisa mewarisi sifat baik Putri Mandalika. Ada masyarakat yang percaya jika makan Nyale akan sehat dan cantik,” ujarnya.

Selain itu Nyale diyakini dapat mengusir hama di sawah. Konon baunya membuat walang sangit menjauh.

Dari sisi ekonomi, setiap festival Bau Nyale, ribuan masyarakat akan datang ke kawasan Mandalika, sehingga pertumbuhan ekonomi meningkat.

Kemungkinan MotoGP Mandalika Berbarengan dengan Bau Nyale

Lalu Putria, mengatakan kemungkinan nyale akan muncul saat MotoGP. Namun itu semua tergantung tanda alam yang muncul.

“Itu bisa saja terjadi tergantung tanda alam yang akan muncul,” katanya.

Dia mengatakan pada Februari biasa akan muncul Nyale Tunggak atau nyale pertama.

Nyale Tunggak akan muncul pada Februari. Kemudian Maret muncul Nyale Poto (Nyale akhir). Tapi itu tergantung tanda alam,” ujarnya.

Dia memperkirakan nyale akan muncul akhir Februari atau awal Maret 2022 dan akan berlangsung hingga beberapa pekan.

“Ini hujan mulai turun, sudah mulai ada, akan segera datang musim hujan. Saya perkirakan 2022 Februari atau awal Maret (nyale muncul),” katanya.

Dia juga menjelaskan, pada Desember 2021 nanti akan diadakan pertemuan dengan para tokoh Sasak di penjuru empat mata angin untuk menentukan tanggal nyale muncul.

“Nanti melibatkan tokoh empat penjuru angin. Sangat penting dilakukan tahun ini karena bertepatan dengan MotoGP 2022. Bisa dipadukan acaranya,” katanya. (red)

Foto: Ilustrasi Nyongkolan Sasak (korannntb)

Adendum: Semua berita koranntb.com dapat diambil baik untuk keperluan komersial atau tidak, dengan disertai sumber. Jangan khawatir hak cipta.