Kemenparekraf: Berkat CHSE Okupansi Sektor Pariwisata Meningkat
KORANNTB.com – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggelar menggelar kampanye Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability (CHSE) Event Protocol Story (CERPEN) di Senggigi, Lombok Barat, Kamis, 11 November 2021.
Hadir sebagai pembicara, Sub Kordinator Strategi Event Daerah Kemenparekraf, Vicky Apriansyah, Chief Executive Officer Gudang Mahakarya Indonesia – Festival Bau Nyale, Lalu Chandra Yudistira dan Chief Executive Officer Aksara – Pesona Khazanah Ramadhan, Andre Satriawan.
Kegiatan tersebut sosialisasi sekaligus peluncuran buku Cerpen yang mengupas segala tata cara pelaksanaan event di masa pandemi.
“Kami hadir dengan adanya buku panduan karena kami ingin beraktivitas dan berkreativitas kembali,” kata Vicky Apriansyah.
Pentingnya panduan tersebut disosialisasikan di NTB, karena Lombok merupakan daerah pariwisata super prioritas dan menjadi lima Bali baru. Apalagi banyak event digelar di Lombok.
“NTB ini sangat banyak event. Mulai dari Pesona Khazanah Ramadhan, Festival Bau Nyale dan masih banyak lagi,” katanya.
“Kami Kemenparekraf semenjak pandemi, kami menyusun buku panduan CHSE. Semua kami muat sampai beberapa atraksi di pariwisata,” ujarnya.
Keuntungan CHSE sangat dirasakan pelaku pariwisata. Awal pandemi, perhotelan dan segala sektor pariwisata mengalami penurunan okupansi hingga ke titik terendah di bawah 10 persen.
Beruntung, setelah CHSE digencarkan, angka okupansi meningkat hingga 30-40 persen. Bahkan, di beberapa hotel okupansi mencapai 100 persen.
“Industri pariwisata dan ekonomi kreatif sangat terdampak. Selama pandemi okupansi di bawah 10 persen. Selama ada buku panduan kita buat paket program lebih terjangkau. Kemarin sudah kelihatan okupasi naik 30-40 persen,” ujarnya.
Vicky menuturkan peran media sangat penting untuk sosialisasikan CHSE, sehingga sektor pariwisata kembali bangkit dan ekonomi kembali membaik.
Dia menuturkan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno sudah tiga kali mengunjungi Lombok di tahun ini. Sandiaga berupaya memaksimalkan vaksinasi dan bersinergi dengan aparat kepolisian agar memberikan ruang untuk pelaksanaan event yang mengacu CHSE.
“Pak Menteri sudah 3 kali ke Lombok sebagai dukungan. Awal tahun mulai komunikasi dan sinergis dengan kepolisian. Masalah event identik dengan izin keramaian. Dengan pendekatan menteri ke kepolisian bahwa event sudah mulai bisa,” katanya.
Selain itu, Sandiaga selalu swafoto untuk promosikan Lombok di medsos miliknya dengan banyak follower.
Dijelaskan juga, setiap event di daerah dapat mengajukan bantuan ke Kemenparekraf untuk mendapatkan dukungan. Namun dengan terlebih dahulu dikurasikan oleh kurator.
“Kami punya juknis pendukungan event. Event apa saja yang bisa dapat dukungan kemenparekraf. Event yang diusul daerah nanti akan kurasi oleh kurator. Pendukungnya di bidang mana, nanti kita dukung,” katanya
Sementara, Lalu Chandra Yudistira, mengatakan sangat terbantu dengan adanya CHSE. Dia kembali dapat menggelar event di masa pandemi dengan protokol kesehatan.
Bahkan, menjelang WSBK akan digelar event Mandalika Super Fest yang akan menampilkan atraksi budaya hingga expo UMKM.
“Mandalika Super Fest akan ada atraksi budaya dan expo UMKM. Kita juga nanti akan datangkan artis untuk ramaikan event,” katanya.
Andre Satriawan menjelaskan sebelum ada CHSE, seluruh kegiatan digelar melalui online dan disiarkan di YouTube. Namun dengan adanya CHSE, kini kegiatan dapat digelar langsung, dan tentunya lebih menguntungkan.
“Seluruh kegiatan biasanya melalui YouTube secara online. Tahun 2021 ada panduan CHSE sehingga bisa terlaksana secara hybrid di Islamic Center. Kita batasi pengunjung, pengunjung wajib masker, kita sediakan tempat cuci tangan dan sesuai protokol kesehatan,” ujarnya. (red)