KORANNTB.com – Asia Telent Cup dan WorldSBK telah sukses digelar di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Lombok Tengah.

Direktur Utama MGPA Ricky Baheramsjah mengatakan Sirkuit Mandalika menjadi sajarah baru yang membawa nama baik Indonesia di mata dunia.

“Hari ini kita melihat sejarah terjadi di Indonesia. Juara Dunia baru WSBK dinobatkan di sirkuit baru Pertamina Mandalika International Street Circuit,” katanya, Minggu, 21 November 2021.

“WSBK merupakan event balap motor internasional pertama yang digelar di Sirkuit ini paska diresmikan tanggal 12 November lalu.  Merupakan kebanggaan bagi kami dapat menyelenggarakan final laga dan menutup WSBK musim 2021 dengan baik,” ujarnya.

Namun, di balik kesuksesan tersebut, masih ada beberapa catatan masalah di Sirkuit Mandalika yang perlu dibenahi. Itu berdasarkan pantauan dan keluhan penonton.

Berikut deretan masalah yang perlu dibenahi di Sirkuit Mandalika:

1. Sistem parkir

Sedikitnya ada tiga lokasi parkir kendaraan di Sirkuit Mandalika. Mulai dari parkir barat yang dekat dengan kantor ITDC, parkir timur dan parkir di sekitar sirkuit, biasanya untuk tamu VIP dan tim balap.

Parkir timur terdapat banyak lokasi parkir. Bahkan paling jauh ada di arah Pantai Gerupuk.

Antara lokasi parkir timur sering menjadi keluhan penonton. Saat pulang dengan di antar menggunakan bus, para penonton sering dibawa ke lokasi parkir berbeda. Sialnya penonton dari luar daerah, tidak mengetahui lokasi parkir.

“Saya lupa di mana tempatnya. Tidak ada petunjuk. Saya parkir terus langsung naik ke bus,” ujar seorang penonton saat mencari mobilnya.

Beruntung supir bus dengan penuh sukarela mengantar dan menunggu para penonton yang mencari kendaraannya.

Para penonton berharap setiap lokasi parkir diberikan tanda. Misalnya parkir timur 1, 2 dan seterusnya, untuk memudahkan mencari kendaraan.

2. Kondisi sirkuit belum sepenuhnya rampung

Itu bukan menjadi rahasia lagi, bahwa musim hujan membuat kondisi area sirkuit becek berlumpur. Ini membuat para penonton harus mengikhlaskan sepatunya dipenuhi lumpur, apalagi yang berada pada tribun yang jauh.

3. Masih ada hewan berkeliaran

Masih ada beberapa sapi yang masuk di kawasan Sirkuit Mandalika. Seperti pada berita dan video yang beredar, sapi masuk hingga ke bazar UMKM.

Ya memang benar, kawasan tersebut dulunya adalah tempat bermain dan mencari rumput hewan ternak tersebut, yang kini telah berubah menjadi aspal.

4. Aspal sirkuit kotor

Seperti yang menjadi kritik juara dunia WorldSBK 2021, Toprak, bahwa sirkuit masih ada kerikil yang menggangu para pembalap. Ini menjadi PR sebelum MotoGP 2022 digelar.

5. Roro Jonggrang bukan Mandalika

Pada Jumat, 19 November rangkaian balapan di Sirkuit Mandalika diisi dengan hiburan. Anehnya, hiburan bertajuk Mandalika Xperiences menampilkan The Legend of Roro Jonggrang, bukan sebaliknya kisah Putri Mandalika sesuai dengan nama sirkuit yang diambil dan legenda masyarakat setempat.

Ini menjadi bahan evaluasi agar event pendukung MotoGP Mandalika ke depan, idealnya menampilkan kesenian setempat.

Minimnya Event

Selain evaluasi pelaksanaan WSBK, juga diperlukan evaluasi terhadap event penunjang lainnya yang menjadi tanggung jawab Pemda di luar pihak penyelanggara WSBK.

Sedikitnya event untuk menyambut tamu yang datang membuat event balapan dunia tersebut terasa garing.

Dinas Pariwisata NTB masih kurang menyediakan event lainnya yang mendukung “pesta besar” di Pulau Lombok. Baik acara hiburan maupun kesenian tradisional sangat kurang dijumpai saat WorldSBK kemarin.

Belum lagi keluhan tentang banyaknya pedagang di sekitar KEK Mandalika yang memaksa wisatawan membeli sovenir yang dijual, mendatangkan banyak keluhan dari wisatawan.

Tugas untuk membina SDM pariwisata sangat minim dilakukan. Jika ini dibiarkan terus menerus, akan menjadi kesan negatif terhadap pariwisata NTB. (red)

Foto: Sirkuit Mandalika (Kominfotik NTB)