KORANNTB.com – BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid, Praya, menjelaskan mekanisme modifikasi cuaca di Sirkuit Mandalika.

Teknologi cuaca telah disiapkan di Sirkuit Mandalika untuk mencegah hujan saat perhelatan MotoGP.

Kepala Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid, Cucu Kusmayancu, mengatakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dijalankan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerjasama dengan BMKG, BNPB, BPBD, TNI AU, dan AIRNAV.

BMKG akan memberikan dukungan untuk melakukan pemantauan cuaca. Jika Sirkuit Mandalika berpotensi hujan, maka informasi akan diberikan untuk ditindaklanjuti dengan melakukan modifikasi cuaca.

Link Banner

“Kami dari BMKG memberi dukungan tentang prakiraan dan parameter cuaca untuk menentukan posisi potensi pertumbuhan awan diwilayah tersebut,” kata Cucu.

Saat terpantau awan hujan bergerak ke arah Sirkuit Mandalika, modifikasi cuaca akan dilakukan dengan menyemai garam (NaCI) di awan, sehingga hujan akan turun sebelum masuk Sirkuit Mandalika.

“Mekanisme secara umum dari BRIN dengan dukungan pesawat TNI AU akan menyemai garam (NaCl) di awan-awan yang akan berpotensi tumbuh menjadi awan hujan,” katanya.

“Jika sudah terpantau ada pertumbuhan awan potensi hujan yang bergerak menuju daerah target maka akan segera dilakukan persiapan sorti penyemaian untuk mempercepat proses hujan supaya lebih dulu jatuh sebelum mencapai daerah target,” ujarnya.

BRIN dan BMKG akan setiap hari memonitor pertumbuhan dan pergerakan awan melalui radar.

“Setiap harinya BRIN bersama BMKG selalu menganalisa data cuaca dan memonitor pertumbuhan awan dari radar untuk menentukan strategi penyemaian garam,” ujarnya.

Sebelumnya, pawang hujan asal Bali dipakai untuk menghalau hujan di Sirkuit Mandalika. Kini, metode ilmiah digunakan agar hujan tidak turun saat MotoGP digelar. (red)