KORANNTB.com – Hari pertama latihan bebas atau free practice MotoGP di Sirkuit Mandalika, Jumat, 18 Maret 2022 kemarin, dihiasi hujan yang cukup deras sejak pagi hari. Bahkan para pembalap mengganti ban basah untuk menjajal Sirkuit Mandalika.

Raden Rara I. Wulandari dipercaya sebagai pawang hujan sesuai permintaan Menteri BUMN Erick Thohir.

Hujan yang cukup deras kemarin, membuat banyak netizen meragukan kemampuan pawang hujan kelahiran Papua tersebut.

Menanggapi itu, dalam video klarifikasi Rara yang diunggah akun Facebook Muh. Baihaqi, Raden Rara menjelaskan hujan memang sengaja diturunkan di hari pertama agar pembalap merasa nyaman.

“Supaya pembalap nyaman, itu diminta untuk sedikit gerimis. Jadi tadi pagi sudah turun hujan, terus tidak boleh hujan terlalu (deras) jadi gerimis,” kata Rara, dikutip VIVA, Sabtu, 19 Maret 2022.

Menurut Rara, kondisi Sirkuit Mandalika cukup panas sehingga pembalap ingin dihadirkan cuaca yang sejuk dan nyaman.

“Karena kita yang di Indonesia biasa dengan tropis. Tetapi yang pembalap pinginnya suam-suam kuku,” ujarnya.

Dalam video tersebut, Rara menunjukkan lokasi ritual pawang hujan. Ada dua tanah yang digali membentuk lingkaran. Satu tanah berisi sesajen dan air untuk menahan hujan.

Tanah lainnya juga digali berbentuk lingkaran dan dilepas beberapa balok es batu. Itu disebut tempat ritual khusus memanggil hujan.

“Kalau panggil panas beda. Kalau panggil hujan di sini harus ada es batu. Ini (tanah) dibikin kolam, ada airnya dan ada sesajen,” katanya.

“Es batu naruh lama di sini enggak cair-cair,” ujarnya.

Sebelum ritual digelar, Rara bersama timnya berdoa sesuai keyakinan masing-masing. “Ini semacam tempat doa. Tim Rara kan muslim jadi membaca Al-Ikhlas dulu.

Dia mengatakan, hari pertama sebenarnya berpotensi hujan cukup besar dan lama. Namun telah dialihkan ke selatan. Sehingga masuk siang hingga sore hari, tidak ada hujan di Mandalika.

“Pagi tadi hujan aku alihkan ke pantai. Ke selatan. Kalau balapan mintanya suam-suam kuku, agak sedikit, nyaman,” katanya.

Selain itu, Rara mengatakan pihak penyelenggara juga sengaja meminta diturunkan hujan agar menguatkan aspal di Sirkuit Mandalika.

“Kalau pagi memang diharapkan hujan, tapi tidak terlalu deras. Untuk menurunkan aspalnya dulu,” ujarnya.

Rara juga menjelaskan, dirinya sering dipanggil petinggi negara untuk menjadi pawang di acara besar. Namun dirinya tidak disebut pawang, tapi pramugari event.

“Saya sebagai pramugari event. Kalau mau tulis pawang boleh juga,” ujarnya. (red)