KORANNTB.com – Idul Adha jatuh pada tanggal 10 bulan Zulhijjah atau 70 hari setelah Idul Fitri. Idul Adha juga dikenal dengan Lebaran Haji dan Hari Raya Kurban.

Idul Adha dikenal dengan Hari Raya Kurban karena momen itu untuk memperingati peristiwa kurban saat Nabi Ibrahim bersedia mengorbankan putarannya Ismail. Itu setelah melalui mimpi yang sama tiga hari berturut-turut.

Kepatuhan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail terhadap perintah Allah SWT, diperintahkan kurban diganti dengan hewan olah Allah. Saat itulah Idul Adha identik dengan Hari Raya Kurban.

Daging hewan dikonsumsi oleh keluarga yang berkurban dan sisanya dibagikan ke yang membutuhkan. Itu merupakan anjuran untuk berbagi terhadap sesama. Sehingga identik Idul Adha Disebut Hari Raya Kurban.

Link Banner

Idul Adha juga disebut Lebaran Haji karena pada 9 Zulhijjah, jamaah haji tengah melaksanakan puncak ibadah dengan wukuf di Arafah. Wukuf merupakan ritual haji yang menganjurkan umat Islam meninggalkan aktivitas sejenak. Itu untuk renungan diri terhadap peristiwa kurban saat Nabi Ibrahim akan mengorbankan putarannya yang telah lama dinanti.

Bertepatan dengan wukuf di Arafah, bagi umat Islam yang tidak melaksanakan ibadah haji disunahkan untuk berpuasa. Ganjarannya menghapus dosa 1 tahun yang lalu dan 1 tahun yang akan datang.

Selain itu, wukuf juga diibaratkan umat manusia dikumpulkan di Padang Mahsyar dan menanti giliran untuk dihisap. Sehingga momen tersebut adalah inti ibadah haji yang tidak boleh dilewatkan.

Idul Adha adalah momen banyaknya umat Muslim ibadah haji. Bahkan dari nama bulan, Idul Adha dirayakan pada bulan Zulhijjah (Dzulhijjah). “Dzul” artinya bulan dan “hijjah” artinya haji. Saat Idul Adha umar Muslim yang tidak melaksanakan ibadah haji disunahkan untuk salat ied. Sementara bagi yang berhaji tidak diharuskan karena mereka sibuk berpindah dari Muzdalifah ke Mina untuk lempar jumroh. (red)

Foto: Jamaah haji di Padang Arafah (ist)