Belum Ada Kasus Gagal Ginjal Akut di NTB, Tapi Tetap Waspada!
KORANNTB.com – Sudah 49 anak meninggal dunia di Indonesia akibat kasus gagal ginjal akut secara misterius. Saat ini ada 192 kasus terjadi di Indonesia.
Total kematiannya akibat penyakit gagal ginjal akut, 25 kasus kematian di Jakarta, 11 di Bali, satu di NTT, tujuh di Sumatera Utara, dan lima kasus kematian di Jogja.
Kadis Kesehatan (Kadikes) NTB, dr Lalu Hamzi Fikri mengatakan saat ini di NTB belum ada kasus gagal ginjal akut pada anak. Namun terus melakukan pemantauan terhadap kasus tersebut.
Saat ini Kemenkes RI telah meminta apotek menghentikan sementara memberikan obat sirup kepada masyarakat, sampai penyelidikan terkait munculnya penyakit tersebut diketahui.
Dugaan sementara, penyakit tersebut akibat obat sirup yang mengandung cemaran Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) yang diproduksi oleh Meiden Pharmaceuticals Limited di India.
Hamzi mengatakan produk tersebut tidak terdaftar di BPOM RI, dan tidak terdaftar di Indonesia. Untuk itu masyarakat diminta untuk tetap tenang.
“BPOM tentunya telah melakukan pengawasan secara komprehensif terhadap produk obat yang beredar di Indonesia, demikian juga di NTB,” katanya, Rabu, 19 Oktober 2022.
Dia meminta masyarakat untuk mewaspadai penggunaan obat kepada anak.
“Tentunya kita tetap waspada dan menggunakan produk obat yang terdaftar dari sumber resmi, untuk memastikan keamanan dalam penggunaan produk obat. Menggunakan obat sesuai aturan pakai, membaca dengan seksama peringatan dalam kemasan, serta menghindari penggunaan obat sirup yang sudah disimpan lama,” ujarnya.
Dinas Kesehatan Provinsi NTB juag terus berkoordinasi dengan Kemenkes maupun BPOM, dan akan terus mengupdate perkembangan hasil analisa produk obat.
Gangguan ginjal akut atau Acute Kidney Injury (AKI) didefinisikan sebagai penurunan cepat dan tiba-tiba pada fungsi filtrasi ginjal.
Kondisi ini biasanya ditandai oleh peningkatan konsentrasi kreatinin serum atau azotemia (peningkatan konsentrasi BUN) dan/atau penurunan sampai tidak ada sama sekali produksi urin.
Gagal Ginjal Akut diketahui menyerang anak dengan rentang usia 6 bulan-18 tahun, paling banyak terjadi pada balita. Dengan gejala awalnya berupa infeksi saluran cerna dan gejala ISPA. Gejala khas adalah jumlah air seni yang semakin berkurang bahkan tidak bisa BAK sama sekali. Pada kondisi seperti sudah fase lanjut dan harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat. (red)
Foto ilustrasi (iStock/AgFang)