KORANNTB.com – Puluhan siswa di SDN 4 Malaka, di Dusun Setangi, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara (KLU), hingga kini masih diliburkan.

Itu menyusul, banjir dan longsor yang menerjang wilayah setempat dan menyebabkan ratusan rumah terendam di empat Dusun di Desa Malaka pada Minggu, 16 Oktober 2022. Sekolah juga ikut terendam banjir.

Terpantau, hampir semua ruang kelas terendam lumpur longsoran banjir, akibatnya aktivitas belajar siswa hingga Rabu ini, tidak bisa dilakukan seperti biasanya.

Tidak saja ruangan kelas. Tampak halaman sekolah dan ruang guru juga  terendam material lumpur.

Bahkan sebagian dari tembok pagar sekolah runtuh akibat derasnya terjangan banjir dan longsor.

Kepala Dinas Pendidikan Lombok Utara, Adenan, membenarkan bahwa aktifitas pembelajaran di SDN 4 Malaka, hingga kini belum bisa dilakukan seperti biasanya.

Menurut dia, dari kunjungannya ke sekolah tersebut, hampir semua ruangan kelas, tertutup genangan lumpur yang memang belum bisa dibersihkan.

“Pihak sekolah sudah langsung melaporkan kondisi sekolah yang tertutup lumpur, maka kebijakan meliburkan para siswa, dapat kami maklumi hingga kini,” ujar Adenan melalui telpon selulernya, Rabu, 19 Oktober 2022.

Ia mengatakan bahwa pada hari ini, sudah akan dilakukan pembersihan genangan lumpur oleh tim terpadu yang beranggotakan TNI, aparat kepolisian hingga Pemkab KLU melalui BPBD setempat.

“Yang pasti, hingga genangan lumpur belum dibersihkan secara total, maka aktifitas pembelajaran tidak akan bisa dilakukan,” kata Adenan.

Ia menjelaskan, bahwa selain SDN 4 Malaka, terdapat juga lima sekolah lainnya yang rawan terdampak longsor dan banjir di desa tersebut.

Kata dia, jika merujuk pengalaman sebelumnya, maka hampir enam sekolah lainnya di Desa Malaka, selalu menjadi langganan banjir. Sebab, posisinya yang rendah dan kerap menjadi pembuangan air saat musim hujan tiba.

“Namun kita berharap mudahan-mudahan tidak akan ada lokasi-lokasi lain yang akan terdampak seperti ini. Yang pasti, kami sangat memaklumi alasan siswa diliburkan. Termasuk, kami akan memikirkan untuk bisa membantu pengurukan areal sekolah di wilayah Desa Melaka, agar lebih tinggi kedepannya,” kata Adenan. (red)