KORANNTB.com –  Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB akan menggelar Jungle Jazz menyambut WSBK Mandalika 2022. Event tersebut bakal digelar di Taman Wisata Alam (TWA) Suranadi, Lombok Barat, Minggu, 30 Oktober 2022.

Event bertema SimPLY Move tersebut menggandeng Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI). Event menghadirkan empat musisi masing-masing dari Suradipa and Friend, Javakustik Band, Telvist dan Palette.

Anggota BPPD NTB, Ari Garmono, mengatakan wisata alam seperti hutan menjadi bagian juga yang harus dipromosikan.

“Kita ingin mendekatkan destinasi yang cocok menjadi tempat dengan hadirkan event yang cocok dengan suasana. Makanya kita pilih musik jazz,” ujarnya dalam konferensi pers di Kantor BPPD NTB, Jumat, 28 Oktober 2022.

Dia mengatakan ini menjadi rangkaian dalam mempromosikan event WSBK, sehingga WSBK dapat dikenal meluas.

Jungle jazz gratis untuk penonton. Pihak penyelenggara telah bekerjasama dengan BKSDA untuk gratiskan penonton masuk ke TWA menyaksikan event.

Selain itu, BPPD juga nantinya akan menjual tiket WSBK untuk masyarakat, dengan diskon 50 persen. Itu bertujuan agar masyarakat dapat menyaksikan dan meramaikan WSBK.

“Ya nanti ada juga tiket WSBK yang didiskon 50 persen untuk masyarakat,” ujarnya.

Dia berharap event tersebut akan menjadi event tahunan. Kehadiran Jungle jazz ini juga bukan untuk menyayangi event jazz sebelumnya seperti Senggigi Jazz.

“Semakin banyak event semakin baik. Senggigi Jazz event yang bisa berjalan. Ketika ada ruang lain yang bisa ada ruang khusus musisi lokal bisa lebih baik. Kami mengawal menjadi aktivasi kegiatan WSBK,” katanya.

Ketua PUTRI, Fellicia Suadika, acara tersebut akan digabungkan dengan dua keunikan, alam dan jazz. Itu untuk mempromosikan agar masyarakat dapat berwisata ke alam.

“Tanggapan masyarakat sangat antusias baik segala lini usia. Harapannya berwisata ke alam juga bisa menyenangkan,” ujarnya.

Dia menjelaskan, kapasitas TWA Suranadi bisa menampung seribu penonton.

“Bisa menampung seribu penonton dan mulai pukul 10.00 WITA hingga 14.00 WITA,” ujarnya.

Musisi dari Suradipa and Friend, Suradipa, mengatakan sangat antusias dengan event tersebut. Dia mengatakan itu menjadi wadah musisi jazz berkreasi.

“Dalam pengalaman melihat terlibat dalam jazz festival bisa dikatakan di Lombok ada suatu rantai yang terputus. Seperti tidak memiliki ruang berekspresi. Ini ditangkap oleh BPPD. Banyak sekali event di Indonesia ujung tombaknya jazz festival,” katanya.

Sementara, Andre dari Javakustik Band mengatakan event tersebut menjadi angin segar untuk mereka.

“Kita sebagai pengenal bagaimana sih jazz itu. Ini menjadi angin segar bagi kami,” ujarnya.

Rizki dari Telvist mengatakan event tersebut sangat spesial dan istimewa bagi mereka.

“Kami sangat merasa istimewa bisa diajak berproses di sini. Kebetulan kami baru saja mempelajari musik jazz. Ini menjadi acuan kami,” katanya.

Setali tiga uang, Ipang dari Palette mengapresiasi event tersebut. “Sangat senang bukan hanya angin segar, kami seperti diberi vitamin. Sehingga antusias untuk andil,” ujarnya. (red)