KORANNTB.com – Gerhana bulan akan terjadi pada 8 November 2022. Untuk kali pertama dalam tahun ini, gerhana bulan total tersebut dapat diamati langsung. NTB salah satu daerah yang dapat menyaksikan gerhana bulan.

Munculnya fenomena gerhana bulan sering dikaitkan dengan potensi bencana. Tidak jarang banyak informasi mis-informasi dan disinformasi muncul mengaitkan fenomena gerhana bulan dan bencana gempa bumi.

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Mataram, Ardhianto Septiadhi sebelumnya juga pernah menegaskan tidak ada kaitannya fenomena seismik gempa dengan gerhana bulan atau gerhana matahari.

“Secara ilmiah belum ada penelitian yang menunjukkan fenomena gerhana terkait dengan kejadian gempa bumi,” katanya.

Ardhianto menjelaskan, fenomena gerhana bulan dipengaruhi oleh letak matahari, bumi dan bulan yang sejajar sehingga cahaya matahari terhalang oleh bumi (pergerakan orbit tata surya). Sedangkan gempa bumi tektonik merupakan peristiwa lepasnya energi akibat patahnya lapisan dari dalam bumi (pergerakan lempeng bumi).

“Sehingga dua hal tersebut merupakan hal yang berbeda penyebabnya,” ujarnya.

Ardhianto menambah, penjelasan tersebut juga dikuatkan oleh beberapa peneliti dunia yang menjelaskan tidak ada korelasi antara gelombang bumi dan terjadinya gempa bumi, misalnya dijelaskan oleh Kennedy (2004).

Namun ada juga peneliti lain yang mengaitkan fenomena tersebut sebagai tanda akan muncul gempa. Namun hubungan terjadi gempa dengan fenomena langit sangat kecil.

“Penelitian lain melaporkan korelasi positif kecil, misalnya Kasahara, 2002,” ujarnya.

Sehingga, masyarakat diminta untuk tidak panik dengan fenomena gerhana. Gerhana matahari dan bulan merupakan fenomena langit biasa yang sering terjadi.

Masyarakat juga diminta untuk mewaspadai munculnya hoax yang mengaitkan fenomena gerhana dan gempa bumi, tanpa adanya penelitian maupun riset dari para ahli. (red)