KORANNTB.com – Piala Dunia 2022 di Qatar berlangsung 20 November hingga 18 Desember. Ada delapan stadion megah bertaraf internasional dibangun di Qatar untuk perhelatan piala dunia.

Namun di balik semua persiapan yang telah dilakukan Qatar, tidak terlepas dari rumor skandal besar korupsi FIFA dalam penentuan tuan rumah piala dunia.

Skandal suap Federasi Sepakbola Internasional (FIFA) ini tercium dalam pemilihan tuan rumah piala dunia 2018 di Rusia dan piala dunia 2022 di Qatar.

Dilansir dari Tempo.co, dokumen tersebut muncul di Pengadilan Amerika Serikat. Disebut ada sejumlah orang yang menerima suap untuk memenangkan Rusia dan Qatar menjadi tuan rumah.

Dokumen tersebut menyeret nama-nama Anggota Komite Eksekutif FIFA menerima suap hingga jutaan dolar. Petinggi FIFA Jack Warner disebut menerima suap 5 juta dolar Amerika untuk memenangkan Rusia menjadi tuan rumah 2018.

Deretan nama juga disebut menerima suap untuk meloloskan Rusia menjadi tuan rumah.

Tidak hanya itu, eks Presiden Conmebol Nicolas Leoz dan eks Presiden Asosiasi Sepak Bola Brasil Ricardo Teixeira juga disebut menerima suap untuk memenangkan Qatar jadi tuan rumah piala dunia 2022. Qatar berhasil menjadi tuan rumah mengalahkan kandidatnya Amerika Serikat.

Skandal suap di FIFA memang bukan barang baru. Sejak 2015, puluhan petinggi FIFA yang saat ini sudah tidak lagi menjabat disebut menerima suap. Bahkan, perusahaan penyiaran seperti FOX juga pernah terkena skandal suap untuk hak siar.

Jika menonton sebuah dokumenter berjudul ‘FIFA Uncovered’ di Netflix yang berjumlah empat episode, diungkapkan skandal suap FIFA yang meloloskan Qatar sebagai tuan rumah piala dunia 2022.

Qatar mengalahkan AS, Australia, Jepang dan Korea Selatan. Ini memicu protes dari Presiden AS, Obama yang menyebut FIFA salah besar dalam memilih Qatar.

Skandal suap dalam dokumenter yang tayang di Netflix tersebut menceritakan secara sistematik bagaimana proses suap dilakukan hingga gejolak di tubuh FIFA. (red)

Foto: Pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2022 (istimewa)