Mengapa Gempa 5,6 Magnitudo di Cianjur Begitu Merusak?
KORANNTB.com – Gempa bumi bermagnitudo 5,6 di Cianjur Jawa Barat menewaskan ratusan orang dan merusak ribuan infrastruktur.
Namun mengapa gempa dengan magnitudo kecil tersebut dapat merusak? Berkaca dari Lombok yang sudah sering mengalami gempa dengan magnitudo serupa, namun tidak merusak. Gempa merusak di Lombok terjadi pada 2018 dengan magnitudo 7,0, atau gempa Lombok 6,4 magnitudo yang merusak Sembalun sebelum gempa utama.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan gempa Cianjur tergolong tidak terlalu besar. Namun gempa tersebut berjenis tektonik kerak dangkal atau shallow crustal earthquake.
Dilansir dari kompas.com, karakter gempa shallow crustal earthquake sangat dangkal dan energinya dari pusat yang dipancarkan yang diradiasikan ke permukaan tanah yang masih kuat.
Gempa jenis ini tidak perlu gempa yang kuat untuk dapat merusak nama. Gempa dengan magnitudo kecil sekalipun dapat saja merusak bangunan. Gempa ini dapat merusak meskipun magnitudo 4, 5 atau 6.
Faktor lainnya kata Daryono, struktur bangunan di Cianjur tidak memiliki konstruksi yang tahan gempa. Ini menimbulkan banyak kerusakan akibat bangunan tidak standar gempa.
Lokasi bangunan penduduk juga banyak yang berada di tanah lunak. Sehingga resonansi gelombang gempa dapat memperbesar dampak dari getaran gempa. Banyak wilayah lereng dan bukit di Cianjur dengan topografi yang tidak stabil.
“Gempa itu sebenarnya tidak membunuh dan melukai, tapi bangunan yang tidak standar aman gempa yang kemudian roboh yang menimpa penghuninya itu menjadi penyebab jatuhnya korban jiwa dan luka,” ujar Daryono.
Gempa Cianjur diduga dari pergeseran sesar Cimandiri. Gempa disebabkannya patahan geser. (red)